PEMBAHASAN Kapal selam bekerja berdasarkan prinsip yang cukup sederhana, yakni kenyataan bahwa udara lebih ringan daripada air. Jika kita mengambil cangkir teh kita dan membaliknya lalu kita mendorong cangkir tersebut di dalam ember yang penuh berisi air, kita harus menerapkan banyak tekanan untuk melakukannya. The problem of learning physics at the Oepoi Kupang Seminary High School is the limited use of teaching aids in physics learning. The purpose of the service activities carried out is to describe the satisfaction and benefits of the process of making teaching aids and the results of their use. Methods of implementation activities include observation and interviews, reviewing laboratory equipment, followed by preparation and training activities. The props made are binoculars, a hose and a U-pipe holder, and an image model for visualizing the formation of an object's image between two plane mirrors. The activity was carried out for three days and was attended by 25 students of class X SMA Seminar Oepoi Kupang. Furthermore, observations and filling out questionnaires on the satisfaction and benefits of participating in the activities carried out were carried out. The results of the activities carried out, the teacher and resource persons can make physics teaching aids that can explain physics material in more detail. The benefits and satisfaction of students participating in mentoring activities is that more than 80% of students are satisfied to feel the benefits of this mentoring activity. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ABDIRA Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 Halaman 313-318 JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Research & Learning in Faculty of Education Pembuatan Alat Peraga Sederhana untuk Mendukung Pembelajaran Fisika Godelfridus Hadung Lamanepa1, Petrus Ola Begu2, Rosenti Pasaribu3 Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang e-mail godelfridus29lamanepa Abstrak Permasalahan pembelajaran fisika di SMA Seminari Oepoi Kupang adalah terbatasnya penggunaan media alat peraga dalam pembelajaran fisika. Tujuan Kegiatan pengabdian dilakukan adalah untuk mendeskripsikan kepuasaan dan manfaat proses pembuatan alat peraga dan hasil penggunaannya. Metode kegiatan pelaksanaan diantaranya observasi dan wawancara, peninjauan alat-alat di laboratorium, lalu diikuti tahap persiapan dan pelatihan kegiatan. Alat peraga yang dibuat adalah teropong, selang dan dudukan pipa U, dan model gambar visualisasi pembentukan bayangan benda diantara dua cermin datar. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari diikuti oleh 25 siswa kelas X SMA Seminar Oepoi Kupang. Selanjutnya dilakukan observasi dan pengisian angket kepuasan dan manfaat mengikuti kegiatan yang dilakukan. Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan, guru bersama narasumber dapat membuat alat peraga fisika yang dapat menjelaskan materi fisika secara lebih terperinci. Manfaat dan kepuasan siswa mengikuti kegiatan pendampingan adalah lebih dari 80% siswa merasa puas merasakan adanya manfaat dari kegiatan pendampingan ini. Kata Kunci Pembelajaran Fisika, Media Alat Peraga Abstract The problem of learning physics at the Oepoi Kupang Seminary High School is the limited use of teaching aids in physics learning. The purpose of the service activities carried out is to describe the satisfaction and benefits of the process of making teaching aids and the results of their use. Methods of implementation activities include observation and interviews, reviewing laboratory equipment, followed by preparation and training activities. The props made are binoculars, a hose and a U-pipe holder, and an image model for visualizing the formation of an object's image between two plane mirrors. The activity was carried out for three days and was attended by 25 students of class X SMA Seminar Oepoi Kupang. Furthermore, observations and filling out questionnaires on the satisfaction and benefits of participating in the activities carried out were carried out. The results of the activities carried out, the teacher and resource persons can make physics teaching aids that can explain physics material in more detail. The benefits and satisfaction of students participating in mentoring activities is that more than 80% of students are satisfied to feel the benefits of this mentoring activity. Keyword Physics Learning, Practical Tool Media Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 314 PENDAHULUAN Pembelajaran Fisika yang berlangsung sampai saat ini cenderung bersifat hafalan, kering dan kurang mengembangkan proses berpikir peserta didik, Setyorini et al., 2011; Kawuri & Fayanto, 2020. Masih banyak juga guru fisika yang kurang melaksanakan praktikum atau demo dengan alat peraga sebagai sarana mempelajari konsep fisika, Anwar, 2014. Nyatanya proses berpikir peserta didik dalam membangun konsep belajarnya dapat dilakukan melalui kegiatan praktikum atau demonstrasi belajar, sehingga butuh banyak kegiatan yang dilakukan langsung oleh siswa dalam belajar. Kegiatan praktikum dapat dipandang sebagai sarana bagi siswa untuk melatih keterampilan proses sains siswa sama seperti para ilmuwan, Keifer & Effenberger, 1967 karena konsep pembelajaran fisika memang seharusnya menggunakan pendekatan proses untuk menemukan bukan dengan cara menghafal rumus, hukum-hukum fisika dan postulat. Kegiatan praktikum yang memanfaatkan alat-alat laboratorium dapat dimanfaatkan sebagai media atau sarana di dalam proses pembelajaran, di laboratorium, kelas maupun dibawa keluar kelas/lingkungan, dengan kegiatan praktikum pesrta didik tidak hanya menjadi lebih terampil tetapi juga mempengaruhi langsung pada pembentukan sikap ilmiah dan juga pencapaian hasil pengetahuannya, Sundari, 2008; Ginting et al., 2018. Prinsip perancangan alat peraga dan media-media belajar didasarkan pada perolehan informasi melalui panca indera dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa semakin banyak panca indera yang dikerahkan kepada suatu objek yang dipelajari maka persepsi yang diberikan akan semakin mudah diterima oleh peserta didik, Selain meningkatnya kemampuan kognitif dan afektif, kemampuan psikomotorik peserta didik juga akan terlatih dengan adanya penggunaan alat peraga. Selain meningkatnya kemampuan kognitif dan afektif, kemampuan psikomotorik peserta didik juga akan terlatih dengan adanya penggunaan alat peraga, Masyruhan et al., 2020. Namun demikian kurangnya sarana dan prasarana berupa alat peraga masih menjadi kendala dalam pembelajaran fisika. Motivasi utama dari kegiatan ini adalah pembelajaran fisika harus diperkaya dengan kegiatan-kegiatan praktikum atau dilakukan dengan alat peraga atau media lainnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran yang selalu dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dalam pembelajaran fisika adalah ceramah, demonstrasi, dan eksperimen. Namun ketersediaan alat peraga yang terbatas menjadi kendala yang menghambat terciptanya proses pembelajaran berbasis praktikum. Akibatnya proses pembelajaran yang memakan banyak waktu berdampak pada target praktikum yang seringkali tidak seluruhnya bisa terpenuhi. Untuk itu kegiatan pegabdian ini, dilaksanakan dengan tujuan memberikan pelatihan pembuatan alat-alat yang dapat digunakan dalam beberapa topik pembelajaran. Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 315 Alat peraga merupakan media yang menyampaikan pesan kepada penggunanya. Manfaat dari alat peraga dianataranya mencakup 1 memudahkan siswa/guru dalam menemukan persoalan dan fokus pada pengalaman belajar, Juwairiah, 2013; 2 menigkatkan pemahaman konsep dan mengatasi miskonpsi, Prasetyarini et al., 2013; 3 Kegiatan pelatihan pembuatan alat peraga fisika memberikan salah satu solusi terhadap keterbatasan sarana laboratorium di sekolah, Saroja et al., 2014. METODE Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan alat-alat yang dapat digunakan pada pelajaran fisika kepada siswa kelas X dan guru fisika SMA Seminar St. Rafael Oepoi Kupang, selanjutnya dibimbing untuk menerapkan hasil pelatihan. Tahapan pelatihan sebagai berikut 1 Tahapan persiapan, meliputi a observasi dan wawancara, dilakukan untuk melihat kondisi langsung pembelajaran dan mendapatkan informasi terkait alat-alat laboratorium dari guru mata pelajaran; b Pemantapan kegiatan mencakup peninjauan alat yang akan dibuat; c Pembuatan peralatan praktikum fisika; 2 Tahapan pelaksanaan, mencakup presentasi konsep fisika untuk alat tertentu, dilanjutkan metode pelatihan dan simulasi untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat alat sesuai materi pelatihan lalu diikuti dengan Tanya jawab. Untuk mengetahui informasi kepuasan dan manfaat pelatihan, diberikan angket survei. HASIL DAN PEMBAHASAN Pendampingan yang dilakukan bertujuan agar siswa merancang dan menggunakan secara alat peraga untuk praktikum dalam mempelajarari pelajaran fisika optika khususnya alat-alat optik. Pada tahap ini juga peserta dituntut untuk dapat mengembangkan kreatifitas tentang alat peraga sesuai fungsinya Rincian alat yang dibuat pada kegiatan pelatihan ini mencakup 1 teropong bintang dua buah, dibuat untuk menjelaskan materi bagian-bagian teropong serta pembentukan bayangan pada teropong. 2 selang dan dudukan untuk pipa U dua buah digunakan untuk menjelaskan topik Tekanan pada zat cair, materi fluida statis, 3 gambar visualisasi pembentukan bayangan pada benda diantara dua cermin datar, dibuat untuk menjelaskan cara menggambar titik-titik yang menjadi lokasi pembentukan bayangan-bayangan benda ketika diletakan diantara dua buah cermin datar dengan sudut tertentu. Gambar 1. Teropong hasil kerja siswa dan narasumber Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 316 Siswa memperoleh pengetahuan tentang pembuatan alat-alat peraga yang disebutkan di atas dan juga mampu membuat alat-alat peraga sederhana tersebut. Bila alat tersebut tidak dibuat besar kemungkinan siswa hanya melihat gambar saja. Gambar 2. Pipa U hasil kerja siswa dan narasumber Di akhir acara pelatihan, kami meminta tanggapan dari siswa melalui angket respon yang berisi kepuasan dan kebermanfaatan kegiatan yang dilakukan. Hasil dari angket respon ditampilkan pada Tabel 1 dan 2 di bawah ini. Tabel 1. Kepuasan Siswa Terhadap Kegiatan Pelatihan Secara umum kepuasan siswa sangat baik. Kepuasan siswa pada Tabel 1 adalah hasil analisis dari pengisian angket. Kepuasan juga ditunjukkan dengan antusias dan kesungguhan dalam mengikuti setiap sajian materi pelatihan yang disajikan oleh narasumber. Demikian pula kegiatan diskusi berlangsung sangat baik. Respon peserta maupun tanggapan dari nara sumber berlangsung baik. Banyaknya pertanyaan yang muncul dari peserta menunjukkan adanya respon positif dari peserta terhadap materi pelatihan. Hal lain yang dapat diamati dari kegiatan diskusi adalah bahwa pengetahuan awal siswa tentang materi optika khususnya teropong cukup baik, walau pada kenyataannya mereka belum pernah membuat alat ini atau melaksanakan praktikum dengan alat yang dimaksud. Setelah selesai mengikuti pendampingan ini lebih dari 80% seperti pada Tabel 1, siswa menyatakan bahwa memperoleh tambahan berbagai informasi, pemahaman, kemampuan dan keterampilan merancang eksperimen teropong sederhana. Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 317 Tabel 2. Kebermanfaatan Kegiatan Menurut Siswa Hasil dari angket manfaat kegiatan ini diperoleh bahwa 82% siswa mendapatkan manfaat pelatihan. Peserta memperoleh Pengetahuan tentang Praktikum Fisika, dan Pembuatan alat-alat Praktikum Fisika, dan juga peserta mampu membuat alat-alat praktikum Fisika sederhana dengan menggunakan teropong dan Pipa U serta media untuk cermin datar. Bila tidak memungkinkan alat tersebut dibuat maka alat tersebut dilihat bagian dan penggunaanya hanya melalui gambar atau video. Dalam pembuatan siswa mempunyai keahlian dan strategi bagaimana cara dalam membuat alat praktikum Fisika sederhana ini. SIMPULAN Penggunaan Media berupa alat peraga dalam pembelajaran fisika turut berkontribusi dalam pencapaian hasil siswa. Penggunaan Alat peraga dapat menerangkan atau mewujudkan konsep-konsep fisika yang sulit dipahami. Intinya adalah media ini sebagai benda yang menjadi perantara untuk membantu menanamkan dan memperjelas konsep dalam proses pembelajaran seuai dengan tujuan yang diharapkan. Mengingat akan pentingnya media alat peraga maka kegiatan ini dapat terlaksana. Hasil dari kegiatan ini memberikan respon yang positif, baik melalui pengamatan berupa, antusias siswa dalam mendengarkan materi serta bertanya maupun melalui angket. Lebih dari 80% siswa yang mengikuti menanggapi dengan puas dan merasakan ada manfaatnya. Selanjutnya diharapkan media alat peraga harus mendapat perhatian setiap guru fisika karena media bisa meningkatkan antusiasme siswa serta memudahkan meraka mereka dalam mempelajari konsep fisika yang abstrak. DAFTAR PUSTAKA Anwar. 2014. Pelatihan Pembuatan Alat-Alat Praktikum Kecamatan Winong Kab Pati. Edi Daenuri Anwar, 141, 43–56. Ginting, D., Retnawaty, S. F., Febriani, N., Fitri, Y., Wirman, S. P., & Fitrya, N. 2018. Pelatihan Eksperimen Fisika Sederhana Untuk Guru Mata Pelajaran Fisika Sma Sederajat Di Kota Pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 21, 21–24. Juwairiah. 2013. Alat Peraga Dan Media Pembelajaran Kimia. Visipena Journal, 41, 1–13. Kawuri, M. Y. R. T., & Fayanto, S. 2020. Penerapan Model Discovery Learning Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA SMAN 1 Piyungan Yogyakarta. Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, 51, 1. Keifer, G., & Effenberger, F. 1967. 済無No Title No Title. Angewandte Chemie International Edition, 611, 951–952. Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 318 Masyruhan, M., Pratiwi, U., & Al Hakim, Y. 2020. Perancangan Alat Peraga Hukum Hooke Berbasis Mikrokontroler Arduino Sebagai Media Pembelajaran Fisika. SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 62, 134. Prasetyarini, A., Fatmaryanti, S. D., & Akhdinirwanto, R. W. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 21, 7–10. Saroja, G., Nadhir, A., Maryanto, S., Santoso, D. R., & S. 2014. Kata kunci Persepsi, Alat Peraga Fisika, Proses Pembelajaran. 22. Setyorini, U., Sukiswo, S. E., & Subali, B. 2011. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 71, 52–56. Sundari, R. 2008. An Evaluation On The Use Of Laboratory In Teaching Biology In Public Madrasah Aliyah In Sleman Regency. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 2, 196–212. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this rangka mendukung ketersediaan alat peraga pembelajaran fisika digital yang layak menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengetahui kelayakan alat peraga hukum hooke berbasis mikrokontroler arduino sebagai media pembelajaran fisika. Penelitian ini merupakan penelitian perancangan yang mengadopsi model penelitian 4D Thiagarajan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar uji laboratorium, lembar validasi ahli, dan angket respon peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 1 Alat peraga hukum hooke memenuhi kriteria kelayakan pada uji laboratorium dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil sebesar 0,07%, 2 Alat peraga hukum hooke berbasis arduino yang dirancang memenuhi kriteria kelayakan dengan hasil persentase 72% dalam kategori “layak” pada uji validitas ahli materi dan hasil validasi ahli media mendapatkan persentase 77% dalam kategori “layak” serta persentase 81% dalam kategori “sangat layak” pada uji respon peserta didik. Dengan demikian alat peraga hukum hooke berbasis mikrokontroler arduino layak digunakan sebagai media pembelajaran Kunci Alat Peraga, Hukum Hooke, Mikrokontroler Arduino, Media PembelajaranMaria Yosephien Retna Tinon Kawuri Suritno FayantoActivity learning is student activities during learning. Active learning is learning that supply and provides an opportunity for students to learn on their own or their activities that have an impact on learning outcomes. The purpose of this study was to describe the activity and student learning outcomes by applying the model of discovery learning. The research sample is Class X MIPA Public High School 1 Piyungan. This type of research is classroom action research consisted of two cycles of cycle 1 and cycle 2. Data collection techniques are using observation sheets and test sheets, As for the data analysis using descriptive analysis. The results of the analysis that studied physics Increased activity class X MIPA Public High School 1 Piyungan with discovery learningon the measurement of physical quantities in the academic year 2019/2020 of the first cycle in the first meeting and the second meeting was increased from to In the second cycle increased from to there was an increase of Improved physics learning outcomes of students of class X MIPA Public High School 1 Piyungan with discovery learningDL on the material for measuring physical quantities in the academic year 2019/2020 in cycle I to cycle II from 61% to experiencing an increase of Improved learning outcomes show that the application of discovery learningcan be fun and make students interested and interested in learning. Delovita GintingSri Fitria RetnawatyNoni FebrianiNeneng FitryaImplementasi praktikum Fisika di sekolah sekarang ini ternyata masih menghadapi banyak kendala. Permasalahan yang dihadapi guru dalam menyelenggarakan praktik atau eksperimen antara lain kurangnya peralatan dan bahan praktikum serta kurangnya pengetahuam dan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan praktikum. Konsep pembelajaran Fisika tidak mungkin dapat terpenuhi apabila tidak didukung oleh kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan praktikum di laboratorium sebagai kunci keberhasilan pembelajaran Fisika. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan mengelola laboratorium Fisika sehingga memiliki peralatan praktikum sederhana yang mudah dipahami. Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepad guru Fisika SMA di Kota Pekanbaru agar mampu merancang eksperimen Fisika sederhana dengan menggunakan alat atau bahan yang mudah diperoleh. Metode pelatihan terdiri dari penyampaian materi oleh narasumber, memberikan contoh praktik, peserta melakukan simulasi, dan terakhir peserta dapat melakukan tanya jawab dengan SetyoriniS. E. Sukiswo B. SubaliModel PBL mengajak siswa agar mampu melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapatmeningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Problem BasedLearning pada sub pokok bahasan gerak lurus berubah beraturan yang dapat meningkatkan kempuan berpikir kritis sampel dengan teknik simple random sampling. Data penelitian berupa kemampuan berpikir kritis siswa diambildengan teknik tes dan praktikum, dengan tes diperoleh hasil 75% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 7,5% memilikikemampuan sangat kritis. Sedangkan pada praktikum diperoleh hasil sebesar 82,5%. Aspek psikomotorik memiliki rerata 82,75dalam kategori sangat aktif kemudian untuk aspek afektif nilai rerata sebesar 73,38 yang termasuk dalam kategori baik. Simpulanpenelitian ini yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada subpokok bahasan gerak lurus berubah The goal of the research is to gain whether or not an application of Problem Based Learning PBL model can improve students'critical thinking. It is because PBL provides a problem solving activity. Fact, this model can improve the students' capability in criticalthinking. The sample of this study was chosen by using simple random sampling technique and the data were collected using testand students' activities observation in laboratory. From the data analysis, it is found that 75% students have the critical thinkingability and are very critical the thinking. Based on the students' activities in the laboratory observation, it is found that are categorized as very active ones and students are categorized as enthusiastic ones. It can be concluded thatProblem Based Learning PBL model can increase the students' critical thinking in learning ununiformly accelerated critical thinking; problem solving; Problem Based LearningJuwairiahAlat peraga dan Media pembelajaran kimia memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan alat peraga dan media pembelajaran yang bervariasi, akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesulitan dalam memahami ilmu kimia disebabkan kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang bersifat abstrak dan kompleks, maka guru harus membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep yang abstrak tersebut menjadi sesuatu yang nyata dan mudah dipahami siswa, karena pada dasarnya siswa itu belajar dari sesuatu yang konkret, bahkan tidak hanya siswa, orang dewasa pun dalam waktu tertentu membutuhkan visualisasi untuk memahami konsep-konsep yang abstrak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat peraga dan media dalam pembelajaran kimia untuk menanamkan konsep agar mudah dimengerti oleh para Pembuatan Alat-Alat Praktikum Kecamatan Winong Kab PatiAnwarAnwar. 2014. Pelatihan Pembuatan Alat-Alat Praktikum Kecamatan Winong Kab Pati. Edi Daenuri Anwar, 141, Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun PelajaranA PrasetyariniS D FatmaryantiR W AkhdinirwantoPrasetyarini, A., Fatmaryanti, S. D., & Akhdinirwanto, R. W. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 21, kunci Persepsi, Alat Peraga FisikaG SarojaA NadhirS MaryantoD R SantosoSaroja, G., Nadhir, A., Maryanto, S., Santoso, D. R., & S. 2014. Kata kunci Persepsi, Alat Peraga Fisika, Proses Pembelajaran. 22.An Evaluation On The Use Of Laboratory In TeachingR SundariSundari, R. 2008. An Evaluation On The Use Of Laboratory In Teaching Biology In Public Madrasah Aliyah In Sleman Regency. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 2, 196-212.
Ternyata cara membuat magnet cukup mudah dan sederhana. Table of Contents. Cara Membuat Magnet dan Langkah-langkahnya; 1. Cara Membuat Magnet dengan Sentuhan (Menggosok) 2. Cara Membuat Magnet dengan Induksi Menurut buku Mudah Menguasai Fisika SMP Kelas 3 yang disusun oleh Redaksi Kawan Pustaka, magnet dibagi menjadi dua macam, yaitu
Secara sederhana, fisika dapat diartikan sebagai cabang ilmu sains yang mempelajari tentang alam dan segala materi yang ada di dalamnya. Jadi, fisika merupakan salah satu ilmu sains yang cakupannya sangat luas. Bahkan, alam semesta dan astronomi juga tidak bisa lepas dari meskipun penting, nyatanya tidak semua orang suka belajar fisika. Ada banyak orang yang menganggap bahwa fisika adalah ilmu yang rumit dan membosankan. Namun, ternyata ada beberapa cara sederhana supaya kamu bisa memahami fisika secara sederhana tanpa tidak membahas ilmu fisika dalam tahapan lanjut, gak ada salahnya kita sama-sama belajar sains dengan cara sederhana untuk memahami fisika. Yuk, disimak artikelnya!1. Amati saja lingkungan sekitarmu dengan yang bisa kamu amati di lingkungan sekitarmu pasti berhubungan dengan fisika, kok. Misalnya, benda yang jatuh ke tanah, membuktikan bahwa ada hukum gravitasi di sana. Bisa juga kamu mengamati cahaya Matahari, gerakan aliran air, hembusan angin, dan bahkan kamu bisa mengamati langit malam hari di saat cuaca sedang kalau sudah mengamati itu semua, tentunya kamu akan bertanya bagaimana alam bisa dengan teratur mengalami itu semua? Memang belajar fisika tidak sesederhana itu. Dibutuhkan studi dan penelitian mendalam tentang berbagai macam kejadian di alam. Namun, kalau kamu sudah tertarik untuk mengamati alam, itu sudah menjadi modal besar untuk melangkah ke jenjang yang lebih ya, seperti ditulis dalam laman Physics LibreTexts, sejarah dalam mempelajari alam dan hubungannya dengan fisika sudah dipraktikkan oleh ilmuwan dan filsuf Yunani kuno di era Sebelum Masehi. Intinya, pengamatan akan alam atau lingkungan merupakan hal paling dasar yang bisa dilakukan untuk belajar Jangan menghafal rumus, tapi pahami ilmuwan dan praktisi akademis memang hafal dengan rumus-rumus rumit fisika lanjutan dan tidak semua orang bisa menghafalnya. Namun, bagi kamu yang ingin menikmati fisika di wilayah dasar, kamu cukup memahami konsep dari rumus tersebut. Faktanya, memahami sebuah konsep lebih mudah dibandingkan dengan menghafal rumus relativitas, misalnya, ada sebuah rumus ekuivalensi massa-energi, yakni E=MC2 dan rumus ini sudah diakui oleh banyak ilmuwan sebagai rumusan valid dari hubungan antara massa dan energi. Namun, jika kamu awam dan ingin mengerti mengenai rumus tersebut, sebaiknya cukup pahami saja maksud dan tidak mudah, konsep dalam relativitas tadi masih bisa dibayangkan. Misalnya, pada saat kamu melakukan kegiatan yang menyenangkan, waktu terasa cepat berlalu. Sebaliknya, jika kamu mengalami hal yang tak kamu sukai, maka waktu akan terasa berjalan sangat lama. Ini merupakan bagian relativitas yang paling Medium menulis bahwa bagian tersulit dalam fisika ada pada saat di studi lanjutan, seperti universitas, penelitian akademis, astronomi, ilmu teknik fisika, dan lain sebagainya. Bahkan, banyak sekolah yang menerapkan pelajaran fisika dengan beban pelajaran yang memberatkan pelajar. Tentunya, tak semua orang bisa disamakan. Jika kamu memang gak suka dengan fisika, tak perlu dipaksakan, daripada hal tersebut membuatmu pusing. Baca Juga Yuk, Belajar Fisika! Ini 5 Fakta tentang Hukum Kekekalan Energi 3. Banyak membaca dan menonton tayangan ini merupakan salah satu cara termudah yang bisa kamu lakukan di rumah. Jika kamu suka membaca, kamu bisa membaca buku-buku atau artikel yang membahas mengenai ilmu pengetahuan. Atau kamu bisa menonton tayangan sains yang kamu rasa mudah untuk kamu National Geographic dan Discovery Channel adalah saluran-saluran sains yang akan menayangkan dan membahas kajian ilmiah secara menarik dan mudah untuk dipahami. Mulai dari hal sederhana, hingga luasnya alam semesta bisa kamu pelajari melalui buku, artikel, atau tayangan di Belajar dari hal yang dengan belajar ilmu lainnya, dalam sains fisika juga disarankan untuk memahami dan mempelajari studi yang memuat hal-hal sederhana terlebih dahulu. kamu bisa belajar mengenai pembiasan cahaya, misalnya, di mana pembahasan ini biasanya masuk kepada bahasan dasar dalam fisika. Di sana kamu akan mengerti bahwa sinar dapat dibiaskan dan menjadi sebuah ilusi optik yang memahami fisika secara mendasar, diharapkan kita juga akan suka dengan fisika. Kalau sudah suka, maka akan lebih mudah melangkah untuk ke jenjang berikutnya. Media yang bisa digunakan mirip seperti penjelasan poin tiga di atas, yakni melalui buku bacaan atau tayangan-tayangan sains yang Jika sudah menyukai fisika, jangan menyerah untuk memang sains sudah menjadi passion dan kecintaan kamu, lebih baik kamu fokus pada studi dan jangan menyerah dalam belajar sains. Sebetulnya, kamu gak harus menjadi seorang fisikawan, profesor, atau ilmuwan untuk memahami bidang studi fisika. Meskipun latar belakang pendidikan yang kamu tempuh berbeda, namun gak ada salahnya kamu juga menyukai Physical Society dalam lamannya menjelaskan mengapa seseorang bisa sangat menyukai fisika. Sudut pandang fisika yang menjelaskan sesuatu dengan detail, ditambah dengan banyak hal di dunia ini yang berhubungan dengan fisika, akan membuat seseorang sangat menyukai fisika. Satu lagi, menguasai fisika dapat membuatmu lebih mudah sukses dalam hal pendidikan dan beberapa cara unik untuk memahami fisika secara sederhana tanpa pusing. Semoga artikel edukasi kali ini dapat membuatmu suka akan sains, ya! Baca Juga 5 Game Berbasis Teori Fisika yang Menantang buat Dimainkan! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

CaraMembuat Alat Peraga Fisika Yang Sederhana. Alat peraga pembelajaran dan praktikum fisika Updated Sep 13 2017 916 AM powerpoint alat peraga sederhana pembahasan soal soal video praktikum tarian daerah sumut. Alarm Kebakaran 60 I Anemometer Bola Pingpong 65 J Model Pembangkit Listrik Tenaga Angin 74 K Kincir Gravitasi Air 80 Daftar Pustaka

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Pada tahun 2011 jumlah sekolah menengah atas tersebar di seluruh Indonesia,dari jumlah tersebut sebagian berada di daerah-daerah terpencil atau kepulauan yang sulit transpotasi dan sarana pendukung lainnya. Pada umumnya sekolah-sekolah tersebut sangat kurang sarana dan prasarana khususnya peralatan laboratorium IPA, sedangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan mewajibkan ujian praktik bagi mata pelajaran IPA Fisika, Kimia dan Biologi. Keberadaan peralatan laboratorium IPA merupakan sarana yang harus diupayakan guna meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah. Keterbatasan sarana ini dapat dipenuhi dengan menggunakan alat peraga IPA sederhana yang bahanbahannya mudah didapat di sekitar sekolah, tanpa mengurangi pemahaman terhadap konsep pembelajaran IPA. Oleh karena itu, Direktorat Pembinaan SMA menerbitkan buku Pedoman Pembuatan Alat Peraga IPA Sederhana untuk SMA. Buku-buku tersebut berkaitan dengan pemanfaatan dan pendayagunaan peralatan atau bahan yang dirancang dan digunakan sebagai alat pratik IPA. Hadirnya buku pedoman pembuatan alat peraga IPA sederhana merupakan salah satu upaya Direktorat Pembinaan SMA dalam meningkatkan mutu pembelajaran IPA. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA iii Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam mewujudkan buku pedoman pembuatan alat peraga IPA sederhana ini, khususnya kepada Pusat Pengembangan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA Bandung beserta tim penulis buku ini. Kiranya menjadi sumbangan kontruktif bagi kemajuan dan pengembangan Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Direktur Pembinaan SMA Totok Suprayitno, NIP. 196010051986031005 iv Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA DAFTAR ISI Hal iii v 1 1 5 Kata pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan A Latar Belakang B Tujuan Panduan Pengembangan APP Bab II Pengembangan Alat Peraga Praktek IPA 7 A Prinsip Pengembangan APP IPA 7 B Kriteria Pembuatan dan Pengembangan APP IPA 8 C Langkah-langkah Pembuatan dan Pengembangan APP IPA 9 D Kriteria Standar Pengujian Kelayakan Alat Peraga IPA 14 E Sistematika Laporan Karya Inovasi PKB 19 Bab III Perancangan Alat IPA Sederhana 25 A Hidrometer Pipa Apung 25 B Dudukan Bola Lampu 31 C Sakelar Pulpen Tekan 34 D Model Rel Osilasi Kelereng 39 E Model Uji Indeks Bias 44 F Kamera Lubang Jarum 50 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA v G Motor Listrik Kumparan Kabel H Model Alarm Kebakaran I Anemometer Bola Pingpong J Model Pembangkit Listrik Tenaga Angin K Kincir Gravitasi Air Daftar Pustaka vi 54 60 65 74 80 85 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat peraga praktik APP IPA mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, yaitu untuk menjelaskan konsep, sehingga siswa memperoleh kemudahan dalam memahami hal-hal yang dikemukakan guru; memantapkan penguasaan materi yang ada hubungannya dengan bahan yang dipelajari; dan mengembangkan keterampilan. Di samping peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, APP IPA juga mempunyai fungsi yang dapat menentukan pencapaian tujuan pembelajaran IPA di sekolah, fungsi tersebut menurut Dirjen Dikdasmen Depdikbud 1999 adalah sebagai sumber belajar, metode pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP 2006, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah SMA/MA harus memiliki sarana perabot, peralatan pendidikan, media, bahan habis pakai, dan perlengkapan lainnya; serta prasarana laboratorium. Kondisi Laboratorium IPA SMA Negeri/Swasta Data Balitbang Depdiknas 2005, memiliki laboratorium Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 1 IPA gabung 26,20%, memiliki laboratorium IPA 2 Laboratorium terpisah 18,62%, memiliki laboratorium fisika, biologi, kimia 3 laboratorium terpisah 24,18%, memiliki laboratorium IPA 69%, dan belum memiliki laboratorium IPA 31%. Kondisi gedung laboratorium IPA baik 41%, rusak berat 33%, rusak ringan 26%. Keadaan alat/ bahan lengkap 27%, dan belum lengkap 73%. Penggunaan laboratorium IPA dengan frekuensi tinggi 36%, Sedang 31%, rendah 33%. Memiliki laboran IPA 17,72%. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian di lapangan, kondisi fasilitas sarana dan prasarana laboratorium khususnya untuk pembelajaran IPA di SMA/MA, hingga saat ini Burhan 2006 1. Sangat minim fasilitas, alat dan bahan zat kimia yang ada jika dibandingkan dengan rasio jumlah pemakai laboratorium IPA. 2. Adanya kecenderungan biaya yang dialokasikan sekolah untuk penunjang kegiatan laboratorium tidak mencukupi. 3. Adanya kecenderungan pengguna laboratorium IPA tidak dapat menyelesaikan praktikumnya dengan baik karena waktu yang tersedia tidak mencukupi. 4. Praktikum yang telah direncanakan, sering tertunda pelaksanaannya karena beberapa bahan dan alat yang tersedia jumlahnya kurang sesuai dengan kebutuhan kegiatannya. 5. Belum dilakukan penataan terhadap fasilitas, alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan IPA. 6. Penggunaan fasilitas dan peralatan yang tersedia di laboratorium IPA belum secara optimal. 2 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 7. Laboratorium kurang difungsikan secara optimal sebagai tempat melaksanakan eksperimen. Hasil survey lainnya melaporkan bahwa alat dan bahan praktik IPA di SMA/MA baru sebatas digunakan dengan metode demonstrasi atau hanya diperagakan untuk beberapa topik konsep saja. Kondisi seperti digambarkan di atas mengakibatkan laboratorium IPA, alat dan fasilitas lainnya di Sekolah Menengah Atas tersebut kurang efektif dan pada akhirnya belum dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Terlepas dari kondisi kelengkapan fasilitas laboratorium IPA, pendidikan hendaknya dapat terus diselenggarakan tanpa harus menunggu lengkapnya fasilitas. Oleh karena itu untuk menjaga kelangsungan pendidikan IPA melalui praktikum/eksperimen, perlu dikembangkan alternatif alat peraga praktik APP IPA yaitu APP sederhana buatan sendiri agar pembelajaran IPA dapat berjalan secara optimal. Hal tersebut penting bagi guru/sekolah dengan alasan sebagai berikut Pertama, APP IPA sederhana sebagai upaya melengkapi peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Para guru dapat memberdayakan berbagai sumber daya yang ada di sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa untuk pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana. Kedua, APP IPA sederhana ini dapat dijadikan sebagai alternatif peralatan laboratorium; meningkatkan kreativitas guru dan siswa; sebagai upaya meragamkan sumber belajar siswa; agar siswa dapat membangun pengetahuan dan Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 3 keterampilan serta sikap yang sesuai dengan kompetensi yang disarankan dalam kurikulum. Dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, salah satu kompetensi guru adalah guru harus dapat menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik dengan kompetensi inti dapat menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan dan menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik. Berbagai pendapat tentang media pembelajaran diantaranya Gagne 1970 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar, sedangkan Briggs 1970 berpendapat bahwa media adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta dapat merangsang siswa untuk belajar. Contoh media diantaranya buku, alat dan bahan zat kimia, DVD/CD, Video dan poster. Media pembelajaran yang paling banyak digunakan di sekolah di samping buku adalah alat dan bahan. Sehubungan dengan kegiatan pembelajaran IPA, alat yang diperlukan adalah APP IPA. Di sekolah APP IPA dan chemicals bahan atau zat kimia umumnya dibuat oleh pabrik pabrikan, bantuan dari pemerintah Kemendiknas atau pembelian alat dan bahan oleh sekolah dengan ragam, dan jumlah masing-masing terbatas, sehingga guru IPA dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam upaya mengadakan APP IPA yang lebih beragam serta dengan jumlah yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran IPA. 4 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Dalam upaya mengadakan APP IPA tersebut, guru dan atau dengan siswa dapat melakukan pengembangan dengan cara merancang dan membuat APP IPA sederhana buatan sendiri. Produk pengembangan APP IPA walaupun sederhana dalam tampilan fisik, tetapi dapat mendukung prinsip kerja dan konsep IPA yang diajarkannya sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi. Inovasi pembuatan suatu produk APP IPA mengalami tahapan perkembangan mulai dari membuat padanan hingga dihasilkan suatu protipe. Pengalaman empiris praktisi APP IPA di P4TK IPA dan Direktorat Pembinaan SMA menunjukkan bahwa karya produktif padanan APP IPA sederhana yang terus menerus dikaji ulang serta didukung fasilitas dan kreatifitas lainnya, akhirnya dapat menghasilkan suatu prototipe APP IPA yang tangguh. B. Tujuan Tujuan Umum Setelah mempelajari panduan pengembangan inovasi APP IPA ini, Anda sebagai guru diharapkan terampil mengembangkan APP IPA Sederhana Buatan Sendiri untuk pembelajaran IPA dan karya inovatif pengembangan keprofesian berkelanjutan. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 5 Tujuan Khusus Anda diharapkan dapat a. Merancang APP IPA sederhana dalam memfasilitasi pembelajaran IPA. b. Membuat APP IPA sederhana sesuai rancangan. c. Menggunakan APP IPA dalam pembelajaran IPA. d. Menyusun laporan karya inovatif Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB. **** 6 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA BAB II PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PRAKTIK A. Prinsip Pengembangan APP IPA APP IPA telah banyak dibuat secara masal oleh pabrik. Namun karena alasan-alasan tertentu, seperti kurang lengkap, kekurangan alat atau sekolah tidak memilikinya, alat-alat tersebut dapat dibuat dan dikembangkan sendiri oleh guru atau siswa dengan memanfaatkan bahan bekas yang banyak terdapat di lingkungan sekitar kita; alat/ bahan yang banyak di pasaran, penggunaan perkakas tidak memerlukan keterampilan khusus. Hal ini sesuai dengan pendapat Nyoman Kertiasa 1994 yang menyatakan tentang pengertian alat peraga praktik IPA sederhana atau disebut juga alat IPA buatan sendiri, adalah alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri dengan memanfaatkan alat/bahan sekitar lingkungan kita; dalam waktu relatif singkat dan tidak memerlukan keterampilan khusus dalam menggunaan alat/bahan/ perkakas; dapat menjelaskan/ menunjukkan/ membuktikan konsep-konsep/gejala yang sedang dipelajari; alat lebih bersifat kualitatif daripada ketepatan kuantitatif. Pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana dapat dibuat dalam bentuk Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 7 a. Padanan alat, yaitu alat yang dibuat dengan mengacu pada contoh alat yang sudah ada alat praktik, alat peraga, alat pendukung di laboratorium IPA. Misalnya bel listrik sederhana atau cakram Newton. b. Prototipe, yaitu alat baru yang sebelumnya tidak ada, atau dapat merupakan pengembangan dari alat yang sudah ada, pernah ada yang membuat namun kemudian dimodifikasi. Misalnya slide proyektor atau episkop sederhana. Dari penjelasan di atas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana adalah meliputi perancangan dan pembuatan alat peraga, alat praktik, atau alat pendukung pembelajaran IPA yang merupakan bentuk padanan alat atau prototipe. B. Kriteria Pembuatan dan Pengembangan APP IPA Beberapa hal yang penting diperhatikan sebagai kriteria dalam pembuatan dan pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana, adalah sebagai berikut. Bahan mudah diperoleh memanfaatkan limbah dan dibeli dengan harga relatif murah, mudah dalam perancangan dan pembuatannya, mudah dalam perakitannya tidak memerlukan keterampilan khusus, dan mudah dioperasikannya. Dapat memperjelas/menunjukkan konsep dengan lebih baik, dapat meningkatkan motivasi siswa, akurasi cukup dapat diandalkan, tidak berbahaya ketika digunakan, menarik, daya tahan alat cukup baik lama pakai, inovatif dan kreatif, bernilai pendidikan. 8 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA C. Langkah-langkah pembuatan dan pengembangaan APP IPA Sederhana Langkah-langkah pembuatan dan pengembangaan alat peraga praktik IPA sederhana dapat digambarkan sebagai berikut PROSES PENGEMBANGAN APP Diadaptasi dari Verma 199659 Keterangan bagan 1. Langkah pertama sebelum mengembangkan APP, Anda harus menganalisis kurikulum KTSP terutama yang berkenaan dengan standar isi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok pembelajaran. Penentuan alat yang akan dibuat atau dikembangkan. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 9 2. Setelah APP yang akan dibuat ditentukan, Anda hendaknya melakukan penyelidikan, apakah di lingkungan sekitar terdapat alat/bahan yang mendukung untuk pembuatan APP tersebut, apakah APP yang akan dibuat sesuai dengan karakteristik siswa, topik IPA yang kan diajarkan. Jika semua sudah sesuai, Anda menyiapkan alat, bahan, dan perkakas yang diperlukan serta masing-masing alternatifnya. 3. Setelah semua siap, lakukan perancangan APP, perancangan dapat berupa sket gambar. Setelah gambar APP yang akan dibuat selesai dan dinilai, lakukan pembuatan sesuai rancangan. 4. APP yang sudah dibuat, Anda nilai, apakah sesuai dengan rancangan, konsep IPA yang akan diajarkan, keamanan ketika digunakan, dan kelayakan digunakan dalam pembelajaran, dan aspek lainnya sesuai kriteria yang telah dijelaskan pada Pendahuluan butir 2 di atas. 5. Pada tahap penilaian ini, lakukan juga pengujicobaan alat. Jika ada hal-hal yang kurang atau tidak/belum berhasil, perbaiki dan sempurnakan. 6. Kegiatan penilaian dan pengujian alat peraga praktik secara rinci dijelaskan pada nomor 7 dan 8 berikut ini. 7. Evaluasi keberhasilan produk hasil pembuatan/ pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana. Untuk mengevaluasi keberhasilan produk hasil pembuatan atau pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana yang merupakan inovasi/kreativitas guru dan/atau siswa, dapat menggunakan minimal lima aspek utama agar memperoleh alat peraga sederhana yang dianggap mempunyai tampilan yang 10 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA memadai tinggi. Pertama, akurasi hasil pengukuran, artinya alat peraga praktik yang dikembangkan tersebut presisi dalam memperagakan suatu fenomena alam. Sehingga tidak menimbulkan salah konsep atau pengertian. Kedua, bernilai pendidikan bagi siswa, artinya dengan mengkaji suatu fenomena melalui alat peraga praktik itu, siswa dimungkinkan secara berulang-ulang, memperlambat, mempercepat, terbuka memperlihatkan fenomena tersebut. Ketiga, tidak mengandung faktor resiko zero-risk bagi siswa yang menggunakan alat peraga tersebut. Faktor resiko dapat berupa adanya bagian yang tajam/membahayakan, kemungkinan jatuh/terbakar menimpa siswa, tersengat istrik. Keempat, life-time atau lama-pakai alat peraga, artinya alat peraga praktik tersebut diusahakan terbuat dari bahan yang relatif dapat dipakai lama atau secara berulang-ulang. Dengan demikian, alat peraga praktik hasil proses kreatif ini tidak sekali pakai langsung habis. Kelima, bernilai estetika tinggi. Walaupun sebagai alat peraga praktik yang digunakan dalam laboratorium, hendaknya mempunyai penampilan yang bernilai seni, tanpa mengurangi kinerja alat peraga tersebut. 8. Aspek lain, selain kelima aspek tersebut di atas, dapat juga dimasukkan menjadi kriteria tambahan dalam menganalisis alat peraga praktik hasil pengembangan guru dan/atau siswa tersebut sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, originalitas gagasan yang dikembangkan, ketersediaan bahan baku alat peraga praktik di sekitar sekolah, dan sebagainya. 9. Untuk menguji kelayakan alat IPA yang telah dibuat dapat dilakukan dengan mengisi instrumen uji Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 11 kelayakan dengan memperhatikan hal-hal berikut a Keterkaitan dengan bahan ajar. Alat peraga IPA digunakan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep IPA yang dipelajarinya. Oleh karena itu, alat peraga IPA harus dapat menampilkan objek dan fenomena yang diperlukan untuk mempelajari konsep-konsep tersebut. b Nilai pendidikan Efektivitas alat Kemampuan menampilkan benda dan fenomena yang diperlukan, kesesuaian dengan perkembangan intelektual siswa. Konsep-konsep IPA yang dipelajari siswa di SD, SMP, dan SMA banyak yang sama, tetapi kedalaman dan kekompleksitasannya berbeda. Konsepkonsep IPA di SD hanya merupakan ungkapan tentang peristiwa alam, di SMP ditingkatkan dengan masuknya prinsip dengan parameterparameternya, di SMA prinsip dan parameterparameternya lebih luas dan lebih kompleks. Di samping itu, perkembangan intelektual siswa pada setiap jenjang sekolah membatasi kemampuan siswa dalam mengidentifikasi parameter dan prinsip dari objek dan fenomena yang ditampilkan oleh alat peraga. Makin tinggi jenjang sekolah siswa, batas kemampuan siswa tersebut makin kecil, yang berarti kemampuan siswa dalam mengakji objek dan fenomena makin meningkat. Oleh karena itu, alat peraga IPA harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual siswa, agar objek dan fenomena yang ditampilkan oleh alat dapat dipahami oleh siswa dengan baik. 12 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA c Ketahanan alat tahan lama, tidak mudah pecah, memiliki alat pelindung. Alat peraga IPA akan sering digunakan oleh banyak siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, alat peraga IPA haruslah merupakan alat peraga yang tahan lama. Ketahanan alat tersebut meliputi keakuratan pengukuran, tidak mudah aus, dan ketahanan bahan terhadap perubahan cuaca atau terhadap perubahan zat-zat di udara, ketahanan terhadap panas, dan lain-lain, sehingga hasil pengukuran tidak akan mengalami penyimpangan, walaupun sering digunakan. d Nilai presisi ketepatan pengukuran. Nilai presisi alat diperlukan untuk keberhasilan pengukuran alat, sehingga penyimpangan hasil pengukuran oleh kesalahan alat dapat diminimalkan sehingga memperoleh konsep-konsep sains yang benar. Hal ini penting, agar siswa dapat dengan tepat membentuk konsep-konsep sains dari percobaannya. e Efisiensi penggunaan alat mudah digunakan, dirangkaikan, dan dijalankan. Efisiensi penggunaan alat diperlukan untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatan pembelajaran fisika dengan menggunakan alat-alat peraga IPA yang antara lain ; Menghemat waktu praktik, sehingga keterbatasan waktu pembelajaran dapat diatasi dan pembelajaran dapat dituntaskan dalam waktu yang tersedia. Menunjang keberhasilan siswa dalam memperoleh data dari praktik. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 13 f Keamanan bagi siswa. Percobaan fisika menggunakan alat-alat dari logam, kaca, dan kadang-kadang memerlukan api. Alat-alat yang runcing mengandung resiko kecelakaan pada siswa, dan alat-alat seperti pembakar spirtus mengandung resiko kebakaran. Alat-alat yang runcing hendaknya ditumpulkan, jika keruncingan itu tidak diperlukan untuk ketelitian pengukuran. Alat-alat untuk menyalakan api harus dibuat seaman mungkin, misalnya terjaga dari kebocoran bahan bakar. g Estetika. Alat yang penampilannya menarik, berwarna indah cenderung lebih disenangi oleh siswa. Hal itu dapat memotivasi siswa untuk mau belajar dengan menggunakan alat peraga IPA. h Penyimpanan alat dalam kotak khusus KIT. Alatalat dalam KIT harus mudah dicari, diambil, dan disimpan kembali dengan rapih, agar pencarian, pengambilan, dan penyimpanan alat tidak memerlukan waktu yang relatif lama. Di samping itu alat-alat tersebut dapat terjaga dengan baik dan kotak penyimpan alat juga terjaga dengan baik. D. Kriteria Standar Pengujian Kelayakan Alat Peraga IPA Kriteria standar pengujian kelayakan dari segi aspek pembelajaran meliputi 1. Keterkaitan dengan bahan ajar; Konsep yang diajarkan ada dalam kurikulum atau hanya pengembangan, tingkat keperluan, penampilan objek dan fenomena. 14 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 2. Nilai pendidikan; Kesesuaian dengan perkembangan intelektual siswa Sesuai dan kurang sesuai, kompetensi yang ditingkatkan pada siswa dengan menggunakan alat peraga tersebut, sikap ilmiah Untuk alat peraga model dan multimedia Sikap ilmiah yang dapat ditingkatkan pada siswa, misalnya tayangan menampilkan keperluan untuk teliti dalam mengukur, sikap sosial Untuk alat peraga model dan multimedia Sikap sosial, misalnya tayangan dalam multimedia tidak mendiskriminasikan antara laki-laki dan perempuan. 3. Ketahanan alat; ketahanan terhadap cuaca suhu udara, cahaya matahari, kelembaban, air, memiliki alat pelindung dari kerusakan, kemudahan perawatan. 4. Keakuratan Alat Ukur; hanya untuk alat ukur, Ketahanan komponen-komponen pada dudukan asalnya tidak mudah longgar atau aus, ketepatan pemasangan setiap komponen, ketepatan skala pengukuran, Ketelitian pengukuran orde satuan. 5. Efisiensi Penggunaan Alat; kemudahan dirangkaikan, kemudahan digunakan/dijalankan. 6. Keamanan bagi Siswa; Memiliki alat pengaman, konstruksi alat aman bagi siswa tidak mudah menimbulkan kecelakaan pada siswa. 7. Estetika ; Warna, Bentuk. 8. Kotak Penyimpan; kemudahan mencari alat, kemudahan mengambil dan menyimpan, ketahanan kotak KIT. Pada tabel-1 berikut diperlihatkan format sederhana untuk menguji peralatan alat peraga praktek IPA. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 15 16 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA II I No b. Kompetensi yang ditingkatkan pada peserta didik Nilai Pendidikan a. Kesesuaian dengan perkembangan intelektual peserta didik c. Kejelasan objek dan fenomena b. Tingkat keperluan untuk pembelajaran 1 2 3 4 Skor Saran Perbaikan Saran Penggunaan Skor Nilai Kelayakan ............................................ Model/Peraga/Alat batu prakek/Alat ukur/Multimedia* …………………………… …………………………… ......... / ................................ Keterkaitan dengan bahan ajar a. Konsep yang diajarkan Aspek Kelayakan Nama Alat Jenis Alat Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Sekolah KELAYAKAN ALAT PERAGA PRAKTIK Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 17 V IV III No b. Kemudahan digunakan/ dijalankan Efisiensi Alat a. Kemudahan dirangkaikan d. Ketelitian pengukuran c. Ketepatan skala pengukuran b. Ketepatan pemasangan setiap komponen pada alat ukur Keakuratan Alat a. Ketahanan komponen-komponenya pada dudukan asalnya c. Kemudahan perawatan b. Memiliki alat pelindung dari kerusakan Ketahanan Alat a. Ketahanan terhadap cuaca Aspek Kelayakan 1 2 3 4 Skor Saran Perbaikan Saran Penggunaan Skor Nilai Kelayakan 18 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Ketahanan kotak c. 1 2 3 4 Skor Saran Perbaikan Saran Penggunaan ..............................., .... , ......................... 20... Penilai,............................................................ Total Skor Nilai Kelayakan Alat Peraga Kemudahan mengambil/ menyimpan b. Kotak Kit a. Kemudahan mencari alat b. Bentuk Estetika a. Warna Rekomendasi VIII VII Keamanan Bagi Peserta didik a. Memiliki alat/bahan pengaman VI b. Konstruksi alat aman bagi peserta didik Aspek Kelayakan No Skor Nilai Kelayakan E. Sistematika Laporan Karya Inovasi PKB Berdasarkan Permenegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB, yang dimaksud dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap dan berkelanjutan dalam meningkatkan profesionalitasnya. Agar guru memperoleh kenaikan pangkat, golongan, dan jabatannya, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan karya inovasi dalam pembuatan APP IPA, maka dapat dilakukan melalui cara menyusun laporan karya inovatif untuk diajukan pada usulan penetapan penilaian angka kreditnya. Karya Inovatif Kegiatan PKB terdiri dari 4 empat kelompok, yakni menemukan teknologi tepatguna; menemukan/ menciptakan karya seni; membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum; mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Definisi Karya Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut karya sains/teknologi adalah karya hasil rancangan/ pengembangan/ percobaan dalam bidang sains dan/atau teknologi yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat terbantu kehidupannya. Jenis karya sains/teknologi di antaranya dalam format o Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis komputer untuk setiap standar kompetensi atau beberapa kompetensi dasar. o Program aplikasi komputer untuk setiap aplikasi. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 19 o Alat/mesin yang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat untuk setiap unit alat/mesin. o Bahan tertentu hasil penemuan baru atau hasil modifikasi tertentu untuk setiap jenis bahan. o Konstruksi dengan bahan tertentu yang dirancang untuk keperluan bidang pendidikan atau kemasyarakatan untuk setiap konstruksi. o Hasil eksperimen/percobaan sains/ teknologi untuk setiap hasil eksperimen. o Hasil pengembangan metodologi /evaluasi pembelajaran Karya sains/teknologi tersebut mempunyai ciri-ciri seperti bermanfaat untuk pendidikan di sekolah atau bermanfaat untuk menunjang kehidupan masyarakat, terdapat unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah atau di lingkungan masyarakat tersebut. Karya sains/teknologi dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria memiliki tingkat inovasi yang tinggi, tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi, memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi. Karya teknologi dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria memiliki tingkat inovasi yang rendah, pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang rendah, memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi maka memiliki tingkat modifikasi yang rendah. Sistematika laporan karya sains/teknologi formatnya o Halaman judul, memuat jenis laporan tuliskan Laporan Pembuatan Karya Teknologi, nama karya teknologi, nama pembuat, NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/madrasah. 20 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA o o o o o o o o o o o o o Halaman pengesahan oleh Kepala Sekolah/ madrasah. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Gambar. Nama Karya Teknologi. Tujuan. Manfaat. Rancangan/desain karya teknologi dilengkapi dengan gambar rancangan ataudiagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan. Prosedur pembuatan karya teknologi dilengkapi dengan foto pembuatan. Penggunaan karya teknologi di sekolah atau di masyarakat dilengkapi dengan foto penggunaan. Source code program. Untuk format Laporan Eksperiman atau Percobaan Sains/Teknologi memuat Halaman judul, memuat jenis laporan tuliskan Laporan Penemuan Teknologi Tepat Guna berupa Eksperimen atau Percobaan Sains/Teknologi, nama/ judul eksperimen/percobaan, nama peneliti, NIP kalau PNS, dan nama sekolah/madrasah. Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah.  Kata Pengantar  Daftar Isi  Daftar Gambar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 21 BAB II LANDASAN TEORETIK/TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Umum sesuai dengan materi eksperimen B. Teori Teknis sesuai dengan materi eksperimen BAB III PROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMEN A. Persiapan Eksperimen 1. Obyek dan variabel eksperimen 2. Alat dan bahan yang digunakan 3. Langkah-langkah penyiapan eksperimen B. Pelaksanaan eksperimen 1. Langkah-langkah eksperimen 2. Hasil eksperimen BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A. Data rincian eksperimen B. Foto pelaksanaan eksperimen C. Bukti pendukung lainnya 22 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit a. Laporan cara pembuatan dan penggunaan alat/ mesin dilengkapi dengan gambar/foto karya teknologi tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu. b. Laporan cara pembuatan dan penggunaan media pembelajaran dan bahan ajar interaktif berbasis komputer dilengkapi dengan hasil pembuatan media pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam cakram padat compact disk. c. Laporan hasil eksperimen/percobaan sains/ teknologi dilengkapi dengan foto saat melakukan eksperimen dan bukti pendukung lainnya. d. Laporan hasil pengembangan metodologi/ evaluasi pembelajaran karya sains/teknologi dilengkapi dengan buku/naskah/instrumen hasil pengembangan. e. Lembar pengesahan/pernyataan dari kepala sekolah/ madrasah bahwa karya sains/teknologi tersebut dipergunakan di sekolah atau di lingkungan masyarakat. Besaran angka kredit karya teknologi tepatguna sebagai berikut. Kategori kompleks diberikan angka kredit 4. Kategori sederhana diberikan angka kredit 2. Angka kredit diberikan setiap kali diusulkan dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 23 No 1 2 Menemukan Teknologi Tepat Guna Karya Sains dan Teknologi Kategori kompleks Kategori sederhana Angka kredit 4 2 **** 24 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA BAB III PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIK APP IPA SEDERHANA BUATAN SENDIRI Pada bab ini disajikan contoh merancang desain, pembuatan, dan menggunakan APP IPA sederhana berkaitan pengembangan alat peraga praktik IPA untuk SMA/MA. A. Hidrometer Pipa Apung Konsep Dasar Hidrometer pipa apung atau dikenal pula dengan hydrometer celup adalah hydrometer yang didasarkan pada hukum Archemedes. Kita misalkan pipa plastik panjang L m diberi butiran beban w1 g mengapung dalam air dengan massa jenis air 1g/cm3. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 25 Kita misalkan pipa apung dicelupkan terlebih dulu 3 pada zat cair dengan massa jenis 1g/cm dan kemudian setelah itu dicelupkan pada zat cair dengan massa jenis 2g/cm3. Pada gambar 1 A, tinggi bagian pipa apung yang tercelup adalah h1. Volume air yang dipindahkan tabung adalah ……………………….1 Berat air yang dipindahkan adalah ……………….2 Pada gambar 1 B, tinggi bagian pipa apung yang tercelup adalah h2. Volume air yang dipindahkan tabung adalah ……………………….3 Berat air yang dipindahkan adalah ……………….4 Anggap 1g/cm3 adalah air murni, yaitu 1=1 g/cm3. Untuk mencari 2g/cm3, kita tahu bahwa w1=w2 tetap tidak ditambah atau dikurang saat dipindahkan ke zat cair 2, dengan demikian 2g/cm3 adalah , untuk h2 > h1 maka h2=h1+d,untuk massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis air. Dan untuk h2 < h1 maka h2=h1-d, untuk massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis air. 26 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Atau untuk penentuan massa jenis yang lebih teliti anda dapat gunakan grafik gambar hubungan beberapa penambahan beban Wn terhadap kedalaman tabung tercelup hn dan tabung terlebih dulu diusahakan pada kedudukan awal dalam keadaan tegak pada saat penambahan. Gambar Persamaan massa jenis dengan cara ini anda dapat gunakan hubungan Bagian-bagian Alat Bagian-bagian hidrometer pipa apung yang akan kita rancang terdiri atas beban setimbang, dan pipa plastik. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 27 Alat dan Bahan  Pipa plastik / sedotan  Botol Aqua besar  Paku kecil  Spidol tahan air  Korek api  Mistar Langkah Pembuatan Siapkan pipa plastik / sedotan dan potong ujungujungnya kemudian bakar salah satu ujungnya dengan api kecil korek api hingga terpadu, seperti gambar di bawah ini. 28 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Setelah itu isi bagian dalam pipa plastik / sedotan dengan beberapa biji paku kecil dan celupkan ke dalam air bersih sampai kondisi pipa plastic/sedotan tegak terapung, seperti gambar di bawah ini. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 29 Uji coba dan Peneraan Siapkan air murni/aquades dan alkohol masingmasing dalam botol aqua yang telah dipotong bagian atasnya. Tandai untuk air murni dengan skala 1 g/cm3 atau 1000 kg/m3, Sekarang celupkan pada alkohol dan tandai dengan alkohol. Buatlah pembagian garis antara air dan alcohol menggunakan mistar. Seperti gambar di bawah ini. Gambar Penggunaan Dalam Pembelajaran o Mempelajari aplikasi konsep dan hukum archimedes. o Mengukur massa jenis zat cair yang tidak diketahui. 30 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA B. Dudukan Bola Lampu Konsep Dasar Pembuatan dudukan lampu atau cangkok lampu pada prinsipnya adalah bagaimana menghubungkan kedua terminal bagian-bagian elektroda bola lampu. Elektroda bola lampu terdiri atas elektroda negatif elektroda yang biasa dihubungkan ke negatip dan elektroda positip elektroda yang dihubungkan dengan kutub positip baterai. Konstruksi umum bola lampu adalah seperti yang ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini. Gambar Bagian-bagian Alat Bagian-bagian dudukan bola lampu sederhana ini terdiri atas bagian-bagian terminal +, terminal -, dan jepit bola lampu, seperti pada gambar di bawah ini. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 31 Gambar Alat dan Bahan  Tutup botol aqua  Seng baterai bekas  Paku besar/solder  Gunting seng Langkah Pembuatan  Lubangi tutup botol aqua dengan solder atau paku panas hingga tepat lubangnya sama dengan diamater elektroda bola lampu. Seperti pada gambar bawah ini. Gambar 32 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA  Buat dua buah elektroda + dan – dan satu elektrodan - dari bahan seng bekas baterai dengan ukuran seperti pada gambar ini. Gambar  Rakit kedua elektroda seperti pada gambar Gambar Uji coba dan Peneraan Pasang bola lampu pada dudukan lampu yang telah dibuat, kemudian rangkaikan dengan baterai 3 volt seperti tampak pada gambar Jika lampu menyala berarti dudukan lampu sudah berfungsi. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 33 Gambar Penggunaan Dalam Pembelajaran • Untuk mempelajari hubungan rangkaian tertutup dan terbuka • Mempelajari konsep daya lampu • Menghitung energi listrik, dan sebagainya. C. Sakelar Pulpen Tekan Konsep Dasar Pulpen yang mempunyai tombol tutup buka dapat digunakan sebagai sakelar on-off. Pada saat digunakan kedudukan isi bolpoin memanjang dan pada saat tidak digunakan kedudukan isi pulpen memendek, seperti 34 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA ditunjukkan pada gambar Dua keadaan ini dapat kita jadikan sebagai sakelar on-off atau sakelar pulpen. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 35 Bagian-bagian Alat Bagian-bagian sakelar pulpen terdiri atas tombol on-off, dudukan sakelar, dan elektroda penghubung, seperti pada gambar di bawah ini. Gambar • • • • • • 36 Alat dan Bahan Pulpen bekas merk pilot atau sejenisnya Keping seng batu baterai Mistar plastik 30 cm bekas Solder Papan tripleks/kayu bekas Gunting seng Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Langkah Pembuatan Pembuatan dudukan sakelar Buat dudukan sakelar dari mistar plastik bekas dengan cara memotong sesuai ukuran seperti pada gambar Untuk menekuk plastik dan melubangi plastik gunakan solder. Gambar Pembuatan Elektroda penghubung Siapkan seng bekas baterai dan gunting sesuai ukuran untuk membuat elektroda penghubung, seperti pada gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 37 Gambar Uji coba dan Peneraan Setelah selesai dirakit saklar pulpen tersebut, Lakukan uji coba membuat rangkaian untuk menyala matikan lampu seperti pada gambar bawah ini. Gambar 38 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Penggunaan dalam Pembelajaran Sebagai alat bantu pada percobaan tentang penyelidikan konsep mengukur arus listrik, menguji coba sikring, pemutus arus ke rangkaian, dan sebagainya. D. Model Rel Osilasi Kelereng Konsep Dasar Model osilasi kelereng dapat digunakan untuk menentukan Konstanta Percepatan Gravitasi g. Kita misalkan suatu bola pejal kelereng dilepas pada lintasan lengkung dengan jari-jari R akan mengalami gerak osilasi bolak balik. Misalnya kelereng dengan jari-jari a diletakkan pada rel melengkung dengan jarijari R. Gerakan kelereng pada rel mirip dengan gerakan ayunan bandul sederhana dengan panjang tali R-a. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 39 Dengan menggunakan hubungan translasi energi, misalnya kelereng pada awal berada diposisi A dan pada kedudukan seimbang berada di B. Kehilangan energi oleh gerak dengan kecepatan linier bola dari A ke B adalah Mgh dimana h adalah tinggi OD. Energi yang hilang berubah menjadi energi kinetik dengan persamaan energi adalah sebagai berikut Dimana dan Mgh Jadi Periode ayunan pendulum dengan persamaan kecepatan adalah , maka periode osilasi untuk gerak kelereng adalah , dalam persamaan gravitasi menjadi ……………. 40 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Alat dan Bahan  Kawat jemuran  Kelereng  Papan tripleks  Kaleng susu berdiameter 20 cm  Tang  Palu  Ampelas Langkah Pembuatan Pembuatan lengkung duduk Sediakan kawat jemuran sepanjang 40 cm dan lilitkan ke kaleng susu sehingga berbentuk ½ lingkaran, kemudian tekuk menggunakan tang sehingga membentuk lengkungan duduk dibuat dua buah, seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Pembuatan papan landasan Siapkan papan kayu atau multiplek dengan ukuran 12 x 20 x 1 cm. Lubangi 4 buah lubang dengan paku untuk menancapkan lengkungan duduk kawat jemuran tadi. Seperti pada gambar dibawah ini. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 41 Gambar Perakitaan akhir Pasang lengkungan duduk hingga membentuk rel bola pada papan landasan seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Uji coba dan Peneraan Letakkan bola kelereng pada rel sehingga menggelinding dan amati, apakah bola bergerak bolabalik atau berosilasi dengan sempurna. Jika sudah berosilasi dalam waktu yang agak cukup lama, berarti alat model rel osilasi bola sudah bisa digunakan untuk mengukur konstanta gravitasi g. 42 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Penggunaan Dalam Pembelajaran Tujuan percobaan menentukan konstanta gravitasi g. Prosedur o Ukur diamater kelereng dengan mistar atau jangka sorong. a =…….mm o Ukur diameter kelengkungan dudukan rel osilasi, R =……mm o Siapkan stopwatch atau jam tangan. Simpangkan kelereng pada rel osilasi selama 1 menit. Misal jumlah dalam 1 menit adalah 30 gerak bolak balik. Waktu periode T adalah waktu yang dibutuhkan untuk 1 getaran. Jadi waktu T= 1/30 menit= 1/30 x 60 = 2 detik. o Dari data yang diperoleh. Tentukan g berdasarkan persamaan Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 43 E. Model Uji Indek Bias Konsep Dasar Dengan meletakkan cairan dengan indeks bias n di antara cermin datar dan lensa, cahaya dari suatu titik cahaya yang datang padanya akan dipantulkan kembali oleh cermin. Jika kita menaruhnya sebuah layar berada di sekitar titik fokus lensa, bayangan pantulan akan tertangkap oleh layar di sekitar titik fokus f1 lensa, seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Kita misalkan panjang fokus lensa gabungan fgab, yaitu gabungan plan konkaf zat cair dan lensa dengan panjang fokus f1. Berdasarkan persamaan lensa gabungan bahwa 44 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA …………1 Jadi jika fgab dan f1 diketahui maka f2 dapat dihitung. Kita tahu bahwa persamaan lensa untuk lensa tebal dengan indeks bias n diberikan oleh persamaan …………….2, dimana f2 dan r keduanya bernilai negatif. Dari persamaan 1 dan 2 kita peroleh ……………………..3 Bagian-bagian Alat Bagian-bagian alat ini terdiri atas landasan, tiang, layar, sumber cahaya, lensa, cermin, dan sumber daya baterai, seperti pada gambar ini. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 45 Gambar Alat dan Bahan  Lensa-mistar atau lensa kaca pembesar plastik.  Paralon ukuran ½ inchi dengan panjang 40 cm  Sambungan paralon T ½ inchi 1 buah  Plastik tutup tuperware  Lampu LED  Kotak baterai  Kabel  Sakelar  Cermin datar  Layar plastik tutup mentega  Balok kayu/tripleks 46 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Langkah Pembuatan Pembuatan landasan Siapkan papan multiplek dengan ukuran seperti pada gambar dan sebuah cermin datar kecil dan buat celah tempat menempatkan cermin pada papan dasar landasar. Lubangi pada bagian pinggir sebesar diameter paralon, Seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Pembuatan tiang Potong pipa paralon sepanjang 28 cm dan siapkan pula pipa T paralon dan bentuk hingga seperti pada gambar dibawah ini. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 47 Gambar Gambar 48 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan layar transparan dan sumber sinar Usahakan pada pembuatan bagian ini, sumber sinar dan layar transparan berada dalam satu garis. Siapkan lembar plastik transparan dari bekas plastik misting atau stoples. Lubangi di tengah-tengah papan plastik seukuran lampu LED dan masukkan LED ke dalam lubang tersebut, lihat berturut-turut urutan pengerjaannya seperti pada gambar diatas. Uji coba dan Peneraan o Nyalakan lampu LED dan atur kedudukan lampu LED dan lensa hingga ditemukan bayangan lampu LED yang jelas pada layar dengan cara menggeser layar arah vertikal. o Ukur jarak dari cermin datar ke layar pada saat ditemukan bayangan lampu LED yang jelas, yaitu jarak f1=………cm. o Sekarang, singkirkan lensa lalu teteskan di atas cermin beberapa tetes air. o Letakkan kembali lensa di atas tetes air sambil mengamati nyala lampu LED di layar. Geser layar untuk mencari nyala lampu LED yang jelas. Setelah di dapatkan jarak ini, jarak ini merupakan jarak fokus gabungan fgab =………cm o Tentukan f2 dengan menggunakan persamaan 1, f2=……..cm. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 49 o Ukur jari-jari lensa dengan menggunakan metode Boy’s, yaitu r =……cm o Cari indeks bias persamaan 3. air dengan menggunakan Penggunaan dalam Pembelajaran o Menerapkan persamaan lensa tipis. o Menerapkan persamaan lensa tebal dengan indeks bias lensa n dan berjari-jari r. o Menentukan indeks bias cairan seperti air, alkohol, spirtus, dan sebagainya. F. Kamera Lubang Jarum Konsep Dasar Cara kerja kamera lubang jarum mirip dengan cara kerja lensa tipis positip, dimana objek yang berada di depan lubang jarum akan difokuskan atau terproyeksi pada layar tepat berada pada jarak fokusnya dan dengan bayangan terbalik, seperti gambar dibawah ini. 50 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 51 Intensitas kecerahan bayangan objek yang melalui lubang jarum ditunjukkan seperti pada gambar 1. Terlihat bahwa perbandingan intensitas kecerahan maksimum bergantung pada panjang gelombang λ, jarak fokus f, dan jari-jari lubang jarum a. Intensitas maksimum terjadi pada . Secara teoritis nilai = dan eksperimen =1. Untuk =1, fokus lubang jarum orde pertama f= =55 mm. Untuk suatu fokus orde 2 atau orde kamera F adalah sebagai beriku t =55/2 mm= kurang lebih 16 cm. diameter lubang jarum =2a= mm dan ketebalan lubang jarum adalah mm. Gambar Alat dan Bahan o Lem araldit o Kertas Karton Hitam o Jarum jahit 52 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Langkah Pembuatan Buat dua buah kotak kertas dengan ukuran seperti pada gambar dibawah ini. Ukuran kotak dapat masuk ke dalam kotak belakang dan dapat digeser-geser untuk menempatkan bayangan jatuh dapat diatur tampak jelas pada layar. Lakukan percobaan di ruang gelap dan arahkan lubang jarum ke objek yang berada di ruang terang Kotak terbuat dari bahan kertas karton tebal warna hitam atau kertas lain dengan mengusahakan bagian dalam kotak hitam kusam dapat menyerap cahaya. Bahan pinhole Usahakan dari bahan kertas tipis tetapi tidak tembus cahaya. Sebaiknya menggunakan aluminum foil atau pelat tembaga tipis dilubangi dengan ukuran kira-kira mm lihat teori. Lubang harus bersih jangan sampai ada yang kasar bagian tepinya. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 53 Uji coba dan Peneraan Arahkan model kamera ini ke jendela ruang kelas di beberapa tempat di sudut ruang kelasmu. Geser-geser kotak layarnya, dan amati. Apakah gambar jendela sudah terlihat jelas pada layar dan terbalik. Jika sudah, berarti alat sudah berfungsi dengan baik. Penggunaan dalam Pembelajaran o Mendemonstrasikan sifat-sifat cahaya melalui celah kecil. o Menyelidiki pembentukan bayangan oleh celah kecil. G. Motor Listrik Kumparan Kabel Konsep Dasar Motor listrik adalah suatu piranti yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Arus listrik yang mengalir dalam medan magnet akan membangkitkan gaya magnet. Sehelai konduktor yang dibentuk sedemikian rupa hingga arah arus saling berlawanan dalam suatu kedudukan paralel di dalam medan listrik dengan bebas akan mendapat gaya dan cenderung berputar. 54 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Kita pandang suatu lup arus PQRS pandangan atas berotasi pada sumbu O berada dalam medan magnet N-S dengan rapat fluks B, gambar Misal I adalah arus yang mengalir pada bidang tegak lurus B. Gaya pada pangsa PS dan QR keduanya searah medan dan tegak lurus sumbu rotasi sehingga tidak ada torsi pada lup ini. Akan tetapi pada lup PQ dan SR arus saling anti paralel dan selalu berada tegak lurus pada B. Besarnya gaya yang saling berlawanan F dari arus anti paralel besarnya adalah F= IxB sin 90 = IxB ...................... Dimana x adalah panjang setiap pangsa yang besarnya sama tetapi berlawanan arah aksi gayanya. Gabungan kedua kopel membentuk dan menaikkan torsi pada sumbu-x di O dari lup. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 55 Jarak tegak lurus antara garis gaya yang bekerja adalah ; jadi besarnya torsi total adalah ........................ Dimana xy adalah luas A dari lup. Jadi ........................... Catatan, kita lihat pada persamaan bahwa torsi maksimum terjadi pada saat sudut q =0o, yaitu ketika bidang PS sejajar medan magnet. Pada q =90o torsi menjadi nol dan terbangkit kembali setelah melewat q =90o. Kejadian ini berulang hingga lup berputar terus menerus sesuai arus yang dibangkitkan. Bagian-bagaian Alat Bagian-bagian alat terdiri atas landasan, kumparan rotor, poros, dan kumparan elektromagnet, seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 56 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Alat dan Bahan o o o o o o o o o Papan multipleks 15 x 12 cm Paku besar Kabel kecil atau kabel telepun Pipa Paralon ½ inchi, 20 cm Jari-jari sepeda Tutup aqua Lem superglue Jarum jahit besar jarum karung goni/jarum layar Penghapus karet pinsil Langkah Pembuatan Pembuatan kumparan rotor Kumparan rotor dapat dibuat dari pipa paralon dengan ukuran dan cara pembuatannya seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Jangan lupa dibuat 4 buah celah bawah dan 4 buah celah atas terlebih dulu, kemudian baru dililitkan kabel. Ujung-ujung kabel dihubungkan ke komutator, lihat bagian pembuatan komotator. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 57 Gambar Pembuatan komutator Komutator dapat dibuat dari PCB polos karet penghapus pinsil. Urutan cara pembuatannya ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Gambar 58 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan elektromagnet Untuk menimbulkan medan magnet B dapat digunakan dengan cara elektromagnet. Pembuatan elektromagnet dapat digunakan paku besar yang dililiti dengan kabel kecil dan ditaruh pada papan multiplek dengan urutan pengerjaan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Gambar Uji coba dan Peneraan Hubungkan terminal negatif dan positif model motor listrik ke baterai 6 volt dan gerakkan sedikit. Apakah kumparan bergerak, jika motor sudah bergerak berarti motor listrik sudah berfungsi dengan baik. Penggunaan dalam Pembelajaran o Mendemonstrasikan torsi yang dibangkitkan medan magnet o Mempelajari cara kerja motor listrik o Menyelidiki efisiensi motor listrik Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 59 H. Model Alarm Kebakaran Konsep Dasar Suatu bahan yang jika dikenai panas bentuknya berubah umumnya dikenali sebagai bimetal. Model bimetal sekarang umumnya tidak menggunakan dua logam yang berbeda, tetapi dapat juga dalam bentuk satu jenis logam yang sama tetapi salah satu lapisannya dipolesi atau diberi campuran bahan tertentu hingga koefisien muainya berbeda. Susunan starter lampu TL dan cara kerjanya seperti yang ditunjukkan pada gambar 60 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Berdasarkan prinsip kerja starter lampu neon tersebut, maka dapat kita gunakan starter lampu TL sebagai pemantau panas, yaitu ketika ada panas bimetal yang ada pada lampu TL mengembang dan terjadi hubungan arus. Bentuk rangkaian untuk model pemantau kebakaran ini ditunjukkan pada gambar Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 61 Bagian-bagian alat Bagian-bagian model alarm kebakaran ini terdiri atas ; pemantau panas, dudukan pemantau, kotak bunyi alarm, dan sumber daya. Seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada pembuatan model alarm kebakaran ini adalah o o o o 62 Starter lampu neon bekas Buzzer Kotak baterai Baterai Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA o Kabel o Multipleks 5 mm o Lilin Langkah Pembuatan Pembuatan dudukan model alat Siapkan multipleks 5 mm dan bentuklah seperti pada gambar Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 63 Pembuatan pemantau panas Bukalah bagian selubung starter dan setelah itu pasanglah starter pada papan ukuran 5 x 5 cm. Lihat urutan pembuatannya sepert pada gambar Gambar Uji coba dan Peneraan Pasang baterai pada kotak baterai dan nyalakan lilin, tunggu beberapa detik. Apakah buzzer berbunyi. Jika berbunyi, berarti alat sudah berfungsi dengan baik. Penggunaan Dalam Pembelajaran o Materi pemuaian dan prinsip kerja bimetal o Aplikasi kasi bimetal sebagai pemantau/detektor panas 64 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA I. Anemometer Bola Pingpong Konsep Dasar Anemometer adalah suatu piranti alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Angin atau aliran massa udara dari tekanan tinggi ke tekanan rendah mempunyai energi kinetic, apabila menumbuk penghalang bebas dan penghalang bebas tersebut akan bergerak tergantung gesekan penghalang. Sebagai penghalang bebas pada perancangan alat ukur kecepatan angin ini digunakan kincir dengan daun kincir dari bola pingpong. Pandang suatu bagian daun kincir dari bola pingpong sebagai berikut Pada saat angin menumbuk bagian depan daun bola pingpong, tekanan di P1 lebih besar dari pada di P2. Dengan adanya perbedaan tekanan tersebut, terjadi gaya yang mendorong daun bola pingpong. Karena hambatan di sekitar udara bebas konstan bergesekan dengan daun kincir, ada 4 daun kincir, maka gerak daun kincir kecepatannya konstan dan hampir eqivalent dengan kecepatan udara yang bergerak kecepatan angin. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 65 Gambar 66 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Alat dan Bahan o o o o o Kawat jari-jari sepeda, 5 buah Multiplek 5mm, lihat ukuran Plat seng baterai bekas, secukupnya Bola pingpong, 2 buah Meter analog. Bagian-bagian alat Bagian-bagian alat terdiri atas penyangga daun kincir, daun kincir, poros kincir, penyangga poros kincir, piring bercelah, pemantau cahaya, papan landasan, kotak baterai, dan kotak meter analog. Seperti pada gambar Langkah Pembuatan Pembuatan daun kincir Daun kincir terbuat dari belahan bola pingpong yang disangga dengan kawat jari-jari speda. Kontruksi untuk daun kincir ini diperlihatkan pada gambar Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 67 Pembuatan penyangga daun kincir Penyangga daun kincir dibuat dari papan multipleks yang dibuat dengan bentuk bulat atau persegi dengan 4 buah lubang pada masing-masing mukanya seperti yang ditunjukkan seperti pada gambar Gambar Pembuatan poros kincir Poros kincir dibuat dari kawat jari-jari yang salah satu ujungnya diruncingkan dengan kikir atau ampelas dan ujung lainnya dipotong, seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 68 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan penyangga poros kincir Penyangga poros kincir terbuat dari papan multipleks 10 mm. dengan ukuran untuk masing-masing bagiannya diperlihatkan pada gambar Untuk lubang poros supaya licin dapat digunakan bos paku keling atau menggunakan laher berukuran kecil. Gambar Pembuatan piring bercelah Piring bercelah dapat dibuat dari bahan plat atau yang paling mudah dengan menggunakan bahan dari kertas karton. Caranya, buat lingkaran dengan jangka dan lubangi bagian tepinya. Lihat gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 69 Gambar Pembuatan pemantau cahaya Pemantau cahaya dapat dibuat dari sakelar cahaya, saklar cahaya dapat ditemukan di toko-toko elektronik. Jika ada kesulitan mencari sakelar cahaya, anda dapat membuatnya dengan menggunakan LDR dan lampu LED. Seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 70 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan papan landasan Papan landasan terbuat dari papan multipleks dengan ukuran seperti pada gambar Pada bagian tengah diberi alas plat tipis yang berguna sebagai penumpu poros kicir. Gambar Pembuatan kotak meter analog Kotak meter memiliki sejumlah komponen elektronika yang terhubung antar satu sama lainnya. Untuk itu anda bisa gunakan PCB berlubang untuk merakit antar sambungan komponennnya. Rangkaian elektronik ini berfungsi untuk mengubah sinyal kotak dari celah cahaya menjadi tegangan, dimana semakin naik frekuensi sinyal, tegangan/arus keluaran akan naik pula hingga mengubah kedudukan jarum VU_meter. Peralatan komponen elektronik yang diperlukan dapat dilihat pada rangkaian pada gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 71 Gambar Uji coba dan Peneraan Uji coba sederhana dapat dilakukan dengan cara meniupkan angin dari sebuah kipas angin yang kecepatan anginnya dapat diset pada kondisi rendah atau tinggi. Langkah pertama, siapkan stopwatch dan secarik kertas untuk menguji kecepatan angin dari kipas angin. Ukur waktu t secarik kertas bergerak sejauh s, seperti pada gambar diperoleh kecepatan angin v=s/t=..… .mph. lakukan untuk beberapa kali harga v dan ambil rata-ratanya. Selanjutnya, dekatkan anemometer yang telah kita buat pada kipas angin sejauh kira-kira 1 meter. Sambil memperhatikan Vu_meter, set angka v yang telah diperoleh pada skala Vu_meter dengan cara mengatur trimpot VR-1 dan VR-2. 72 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Penggunaan dalam Pembelajaran. o Mengukur kecepatan angin o Berlatih melakukan peneraan/kalibrasi kecepatan angin o Berlatih mengambil data dari data ril o Berlatih menghitung dan menetapkan skala o Menerapkan hukum-hukum tentang aliran fluida o Mempelajari sifat aerodinamika angin o Mengestimasi keadaan cuaca berdasarkan kecepatan angin Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 73 J. Model Pembangkit Listrik Tenaga Angin Konsep Dasar Model pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu model sederhana yang dapat memperlihatkan mekanisme perubahan energi kinetik angin menjadi energi listrik. Sebagai penangkap energi atau tenaga angin dalam model ini digunakan kincir daun silindris. Jenis ini mempunyai konstruksi dapat menerima daya angin kecepatan rendah dari segala arah secara spontan. Sistem penyaluran daya dari baling-baling ke generator menggunakan sistem sabuk-puli yang telah disesuaikan dengan daya generator dan daya angin kipas angin sebagai peragaan anginnya. Sebagai indikator adanya arus listrik digunakan dua buah bola lampu diode LED agar pada kondisi angin yang rendah dapat menyala. o o o o o o o o 74 Alat dan Bahan Kaleng minuman bersoda Kaleng seng Kawat jari-jari sepeda Karet radio tape Motor listrik 6 volt Diode LED Kabel merah-hitam Paku keling Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Bagian-bagian Alat Bagian-bagian model alat ini teridiri atas; kincir daun silindris, poros-kincir, roda puli, sabuk penghubung, motor listrik, dudukan motor listrik, dan lampu indikator. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 75 Langkah Pembuatan Pembuatan kincir daun Kincir daun dapt dibuat dari kaleng bekas minuman soda, misalnya dari bekas kaleng pocary sweet dan minuman mineral lainnya. Cara pembuatannya seperti urutan pada gambar Sediakan 2 buah kaleng minuman soda. Satu buah untuk daun kincirnya, dan satu buah untuk penutup atas dan bawah kincir. Gambar Pembuatan poros kincir Poros kincir dibuat dari kawat jari-jari yang salah satu ujungnya diruncingkan. Gunakan kikir atau ampelas untuk meruncingkannya dan ujung yang atas dipotong, seperti pada gambar 76 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Pembuatan roda puli Roda puli dapat dibuat dari plat plastik, misal dari plastik misting atau dari tutup kaleng cat, atau pula dari bahan paralon sheet dibuat dua buah dan dilemkan. Urutan pengerjaannya ditunjukkan pada gambar Gambar Pembuatan dudukan kincir Untuk dudukan kincir dapat dibuat dari bahan papan kayu atau multipleks dengan ukuran seperti tampak pada gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 77 Gambar Pembuatan dudukan motor Sediakan plat seng atau plat plastik dengan ukuran 5 x 5 cm, lalu lubangi sesuai ukuran lubang bagian bawah motor listrik, seperti pada gambar Gambar 78 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan dudukan lampu indikator Untuk baiknya dudukan lampu indikator menggunakan plastik agak tebal dan transparan agar cahaya dari lampu LED cukup terang dan terbiaskan. Ukuran bebas, tetapi tidak menggangu rangkaian lainnya, seperti gambar dibawah ini. Gambar Uji coba dan Peneraan Letakkan alat model ini di depan kipas angin lalu amati, apakah lampu LED menyala. Jika menyala, berarti alat ini sudah dapat berfungsi dengan baik. Penggunaan dalam Pembelajaran o Mempelajari prinsip kerja motor listrik o Menerapkan konsep sumber energi terbarui o Menghitung efisiensi energi angin menjadi energi listrik Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 79 K. Kincir Gravitasi Air Konsep Dasar Kincir momentum graviti adalah salah satu model gerak benda berputar yang diakibatkan sejumlah satuan massa air dalam tabung kolom berkurang secara cepat akibat tarikan gravitasi terhadap sejumlah massa air. Prinsip kerja kincir momentum graviti sama prinsipnya dengan cara kerja mesinmesin pesawat roket. Suatu benda akan menimbulkan gaya sesaat manakala benda mengalami perubahan massa. Dalam hal roket, sejumlah massa bahan bakar roket disemburkan secara cepat yang menyebabkan gaya reaksi muncul pada roket dan roket bergerak dengan kecepatan tetap, hal ini dapat dilakukan satu tahap jika tanpa ada gesekan. Jika ada gesekan, untuk melanjutkan penerbangan, suatu pesawat roket melakukan pembakaran modul kedua secara bertahap-tahap hingga sampai ke tempat tujuan. Pada kincir momentum graviti, gerakan badan tabung mendapat gaya selama air dalam kolom tabung keluar mengurangi satuan massa sistem tabung kolom. Kita dapat mengamati bahwa semakin satuan massa tinggi air mendekati tetap, diisi secara beraturan, kincir akan bergerak pelan. Tetapi apabila dibiarkan air melorot tanpa diisi ulang selama bergerak, kolom bergerak cukup cepat. Hal ini membuktikan bahwa gaya gerak putar muncul memenuhi prinsip perubahan massa dan bukan disebabkan dorongan air ke udara udara tidak mampu menekan balik atau melakukan reaksi karena udara di sekitar tabung dalam kondisi bebas. 80 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Alat dan Bahan o Mangkuk sterofoam/gelas pop mie o Sedotan teh botol o Benang Bagian-bagian Alat Bagian-bagian dari model ini terdiri atas bejana sterofoam, pipa plastik siku, dan inlet air. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 81 Langkah Pembuatan Pembuatan bejana sterofoam Lubangi gelas sterofoam dengan paku besar yang telah dipanasi sebanyak 6 buah lubangi di bagian bawah, seperti pada gambar Gambar Pembuatan inlet air Inlet air terbuat dari penutup gelas sterofoam yang dilubangi sedemikian rupa sehingga jika air dituangkan ke dalam bagian ini air masuk ke bejana gelas sterofoam. Seperti pada gambar 82 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Uji coba dan Peneraan Gantung model kincir graviti air ini pada meja dengan paku payung. Isikan air ke dalam bagian inlet lalu amati. Apakah air keluar dari pipa siku dan badan gelas sterefoam berputar. Jika sudah berputar berarti, alat sudah berfungsi untuk digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan dalam Pembelajaran o Menunjukkan prinsip kerja bahan bakar roket. o Hukum kekekalan momentum. o Perubahan energi potensial menjadi energi kinetik. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 83 Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Daftar Pustaka 1. 2. John “Physics for technology”, 1981, Reston Publishing Company, Inc. A Prentice Hall Company, Reston Virgin 22090. 3. 4. Abbott, Ordinary Level Physics, edisi ketiga, Heinemann Educatinal Books Ltd, Hong Kong, 1979 5. Tom Duncan, Physics for today and tomorrow, John Murray, 1977. 6. Lawrence F. Lowery, The everyday science sourcebook. Ideas for teaching in the elementary and middle school, Abridged Edition, 1978. 7. 9 April 2011. 8. 2010/03/ 19 April 2011. 9. 12 April 2011. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 85
I Hari dan Tanggal : Selasa, 24 November 2015. II. Judul : Motor Listrik Sederhana. III. Tujuan : Membuktikan percobaan pengaruh medan magnet dan gaya Lorentz pada motor listrik sederhana. IV. Teori Dasar : Pada motor listrik, kumparan yang di aliri arus listrik akan berputar didalam medan magnet akibat dari adanya gaya Lorentz pada kumparan. Cara Membuat Magnet Sendiri dengan Alat dan Bahan yang Sederhana – Magnet adalah benda yang memiliki kemampuan menarik benda–benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki sifat kemagnetan yang mampu menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet merupakan suatu objek yang di dalamnya terdapat medan magnet. Magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu magnítis líthos yang memiliki arti batu Magnesian. Di wilayah tersebut memiliki kandungan batu magnet, dan Magnesia itu sendiri merupakan sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu saat ini bernama Manisa. Materi pada suatu magnet memiliki wujud yang di dalamnya terdapat magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sering kita jumpai saat ini merupakan magnet buatan. Benda yang dapat ditarik lebih kuat oleh magnet, yaitu bahan logam. Contoh objek yang memiliki daya tarik yang tinggi yaitu besi dan baja, sedangkan materi yang memiliki daya tarik yang rendah adalah oksigen cair. Sifat-Sifat Magnet1. Bahan Ferromagnetik2. Bahan Paramagnetik3. Bahan DiamagnetikJenis-Jenis Magnet1. Magnet Tetap2. Magnet Tidak Tetap3. Magnet BuatanCara Membuat Magnet Sendiri1. Cara Membuat Magnet dengan Sentuhan2. Cara Membuat Magnet dengan Induksi3. Cara Membuat Magnet dengan ElektromagnetikRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Sifat-Sifat Magnet Timbulnya gejala kemagnetan pada sebuah paku atau potongan besi yang tertarik oleh batang besi merupakan salah satu contoh adanya sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan yang ada pada batang magnet ini disebut sebagai magnet permanen. Bangsa yang pertama kali memanfaatkan magnet adalah Tiongkok dengan cara menggunakan magnet sebagai penunjuk arah atau kompas. Medan magnet merupakan besaran vektor yang memiliki satuan Tesla. Sifat-sifat medan magnet yang berada di sekitar suatu magnet yaitu arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet dan besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet. Magnetic flux merupakan banyaknya garis tak terlihat dari gaya magnet yang mengelilingi suatu magnet. Kekuatan suatu medan magnet ditentukan oleh kepadatan medan flux atau jumlah garis per cm². Apabila garis-garis dari gaya magnet yang ditimbulkan banyak, maka hal tersebut dapat menentukan kekuatan suatu medan magnet. Pada magnet, ada dua kutub yang berlawanan arah, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila suatu magnet dipotong-potong menjadi kecil, maka kutub utara dan kutub selatan akan tetap ada. Adanya kesesuaian dengan kutub utara geografi bumi, sehingga diberikan nama kutub yang mana kutub selatan mengarah ke kutub selatan geografi bumi sedangkan kutub utara mengarah ke kutub utara geografi bumi. Sifat-sifat magnet antara lain Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet, sehingga magnet hanya bisa menarik benda–benda tertentu yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki gaya magnet yang sifatnya dapat menembus benda, yang apabila gaya magnet ini besar maka gaya magnet dapat menembus benda yang tebal. Apabila ada dua magnet yang memiliki kutub berbeda, dan saling didekatkan maka mereka akan saling tarik menarik. Apabila kutub yang sejenis saling didekatkan satu sama lain maka mereka akan terjadi tolak-menolak. Medan magnet akan membentuk gaya magnet, yang apabila sebuah benda didekatkan dengan magnet maka gaya magnet yang ditimbulkan magnetnya akan semakin besar dan sebaliknya. Jika suatu magnet terus menerus jatuh dan terbakar, maka Sifat kemagnetan dapat berkurang dan bahkan hilang. Berikut sifat-sifat medan magnet berdasarkan atomisnya, yaitu 1. Bahan Ferromagnetik Bahan ferromagnetik dapat menimbulkan induksi yang besar, dan bahan ferromagnetik ini sangat mudah dipengaruhi medan magnet. Karena bahan ferromagnetik memiliki resultan medan magnet yang atomisnya besar. Elektron-elektron yang ada pada bahan ferromagnetik akan menimbulkan medan magnet atomis jika diberi medan magnet luar. Bahan ini mudah dibuat magnet permanen. Ferromagnetisme dapat terjadi dalam bahan-bahan dengan atom-atom yang memiliki momen magnetik atom dengan arah acak satu sama lain. Momen magnetik menjadi teratur dan sejajar dengan adanya medan magnet luar. Setelah medan magnet luar dihilangkan, momen magnet pada atom-atom bahan akan saling menghilangkan satu sama lain sehingga terbentuk momen magnetik dengan jumlah yang kecil. Feromagnetisme dimanfaatkan pada bahan pembuatan cakram keras yang isinya berupa cakram magnet. Bahan-bahan feromagnetik yang digunakan yaitu besi, kobalt, dan nikel. Perpaduan antara kobalt dan nikel menghasikan susunan magnet yang kuat dan nilai magnetik anisotropi yang besar. Kobal Nikel menghasilkan nilai magnetik sebesar 6,69 x 10-24 J/atom dengan nilai suhu Curie sebesar 1388 Kelvin dan koersivitas sebesar 512 Oe pada diameter bahan 550 nm. Sedangkan nikel memiliki struktur kuat, koersivitas sebesar 426 Oe pada diameter bahan 750 nm, dan tahan korosi. Nilai anisotropi yang tinggi dapat dihasilkan melalui perpaduan nikel dengan logam lainnya. 2. Bahan Paramagnetik Bahan paramagnetik tidak dapat dibuat magnet permanen karena bahan ini dipengaruhi oleh medan magnet luar. Sebagian kecil bahan akan melawan jika diberi medan magnet luar. Bahan parametrik dapat menimbulkan induksi yang besar pada suatu medan magnet, tetapi induksinya lebih kecil daripada bahan ferromagnetik. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu atau, dengan kata lain, suseptibilitas magnetik positif. Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal tak lagi diterapkan. 3. Bahan Diamagnetik Bahan diamagnetik bersifat melawan kemagnetan dari luar sehingga sulit dipengaruhi medan magnet luar. Bahan diamagnetik akan menimbulkan induksi magnet yang kecil jika bahan diamagnetik dimasukkan ke dalam medan magnet ini diberi medan magnet. Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut non-magnetik, termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik, serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri, emas, dan bismut. Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna. Jenis-Jenis Magnet 1. Magnet Tetap Magnet tetap merupakan magnet yang sifat kemagnetannya tetap ada kecuali terkena gangguan luar yang cukup besar misalnya pemanasan dengan suhu yang tinggi atau pemukulan yang cukup keras. Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet berelektromagnetik. Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada Magnet neodimium merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodimium juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo, merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodimium. Magnet samarium-cobalt merupakan salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka. Maget ini merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt. Magnet keramik merupakan magnet yang bahan-bahan pembuatannya tersusun dari senyawa anorganik bukan logam yang pengolahannya menggunakan suhu yang tinggi. Kegunaannya adalah untuk dbuat berbagai keperluan desain teknis, khususnya di bidang kelistrikan, elektronika, dan mekanik dengan memanfaatkan magnet keramik sebagai magnet permanen. Material ini dapat menghasilkan medan magnet tanpa harus diberi arus listrik yang mengalir dalam sebuah kumparan atau selonoida untuk mempertahankan medan magnet yang dimilikinya. Magnet plastik merupakan magnet non-logam yang terbuat dari polimer organik. Salah satu contoh adalah PANiCNQ, yang merupakan kombinasi dari polianilin berbasis emeraldine dan tetracyanoquinodimethane. Magnet AlNiCo adalah bahan magnet permanen yang paling awal dikembangkan, yang merupakan paduan aluminium, nikel, kobalt, besi dan logam jejak lainnya. Bahan magnet permanen Alnico dikembangkan pada 1930-an. Saat itu, sifat magnetnya terbaik, koefisien suhu dan kecil, sehingga paling banyak digunakan pada motor magnet permanen. Sejak tahun 1960-an, dengan munculnya magnet ferit dan magnet permanen tanah jarang, penerapan magnet AlNiCo di motor listrik secara bertahap telah diganti dan proporsi mereka telah menurun.. 2. Magnet Tidak Tetap Magnet tidak tetap merupakan magnet yang hanya muncul ketika diberi pengaruh dari luar. Jika pengaruh yang diberikan pada magnet, maka sifat magneticnya akan hilang. Misalnya suatu paku yang dililit kawat kemudian diberi aliran listrik, maka paku tersebut akan memiliki sifat kemagnetan. Namun, apabila paku tersebut tidak dialiri arus listrik, maka sifat kemagnetannya akan hilang. Magnet tidak tetap remanen tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh-contoh magnet tidak tetap adalah Elektromagnet. Magnet induksi. Magnet menempel. 3. Magnet Buatan Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini. Bentuk magnet buatan antara lain Magnet U. Magnet ladam. Magnet batang. Magnet lingkaran. Magnet jarum kompas. Pada zaman sekarang, magnet memiliki bentuk yang bermacam-macam. Ada magnet yang berbentuk jarum, silinder, batang, ladam atau tapal kuda, dan cincin. Biasanya nama magnet tersebut disesuaikan dengan bentuknya. Lantas bagaimana cara membuat magnet? Bagi yang penasaran, simak terus artikel berikut karena berisi penjelasan tentang cara membuat magnet secara sederhana. Jika dikelompokkan berdasarkan cara membuatnya, magnet dibagi menjadi dua, yaitu magnet alami dan magnet buatan. Magnet alami biasanya terbentuk karena proses alami di alam, misalnya, magnet bumi dan batu magnesian yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Adapun magnet buatan merupakan magnet yang dibuat secara sengaja oleh manusia untuk berbagai kebutuhan. Misalnya untuk alat-alat elektronik, dinamo, alat ukur, dan lain sebagainya. Magnet buatan sendiri banyak bentuknya ada yang seperti batang, tabung, jarum huruf u, dan ladam atau tapal kuda dan memiliki tujuan masing-masing. Pada umumnya, magnet-magnet yang sekarang banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari adalah magnet buatan. Bahan yang dapat dijadikan magnet buatan adalah besi, baja, dan campuran keduanya. Dikutip dari buku Mudah Menguasai Fisika SMP Kelas 3 terbitan Redaksi Kawan Pustaka, ada tiga cara membuat magnet, yaitu dengan sentuhan, induksi, atau elektro magnetik. Berikut penjelasan ketiga cara tersebut. 1. Cara Membuat Magnet dengan Sentuhan Cara membuat magnet paling sederhana adalah dengan menyentuhkan besi atau baja dengan magnet batang. Besi merupakan bahan yang akan dibuat menjadi magnet. Sementara magnet batang merupakan magnet permanen atau tetap. Ada dua cara sentuhan yang dapat dilakukan. Pertama, sentuhan tunggal, yaitu batang besi digosok atau disentuh dengan magnet permanen dari ujung ke ujung. Penggosokan ini dilakukan secara berulang-ulang. Setiap selesai digosok, magnet batang diangkat tinggi di atas batang besi. Tujuannya agar sifat magnet pada keduanya tidak melemah. Cara ini memiliki kelemahan karena daya magnet yang dihasilkan tidak sama besar. Kedua, sentuhan cabang, yaitu batang besi dgosok secara serempak dari tengah ke ujungnya dengan dua kutub magnet yang berlawanan. Dengan metode ini, kutub yang dihasilkan pada ujung batang selalu berlawanan dengan kutub yang magnet yang menggosokknya. Cara ini lebih baik dari cara sentuhan tunggal. Alat dan bahan Satu buah besi atau baja. Satu buah magnet tetap. Langkah kerja Peganglah magnet tetap, lalu gosokan ujung magnet tersebut di sepanjang permukaan batang besi. Gosok besi tersebut dengan magnet secara satu arah dan lakukan secara berulang kurang lebih selama lima menit. Selanjutnya, dekatkan besi tersebut pada jarum. Jika jarum dapat ditarik, artinya besi tersebut telah menjadi magnetis. Untuk diketahui, batang besi yang digosok dengan magnet tetap selama beberapa menit akan berubah menjadi magnet. 2. Cara Membuat Magnet dengan Induksi Membuat magnet dengan cara induksi ini cukup mudah, yaitu dengan mendekatkan atau menempelkan suatu benda dengan magnet sehingga benda tersebut berubah menjadi magnet. Benda magnetis yang didekatkan dengan magnet akan berubah sifatnya menjadi magnet, tetapi sifatnya hanya sementara dan kemagnetannya bisa hilang. Salah satu contoh yang bisa dilakukan adalah meletakkan sebatang besi di dekat sebuah magnet. Besi itu akan mampu menarik serbuk besi, paku, atau potongan besi kecil atau baja. Hal ini menunjukkan bahwa batang besi bersifat magnet. Namun setelah besi dijauhkan lagi dari kutub magnet, sifat kemagnetan besi hampir seluruhnya hilang. Kemagnetan batang besi yang bersifat sementara selama didekatkan dengan kutub magnet disebut kemagnetan secara induksi. Alat dan bahan Satu buah magnet kuat. Satu buah statif. Satu batang besi. Beberapa buah jarum atau paku kecil. Langkah kerja Letakkan batang besi pada statif dengan posisi vertikal. Letakkan beberapa buah jarum di bawah batang besi. Letakkan magnet kuat di atas batang besi dan jepit dengan statif untuk menghindari terjadinya perubahan posisi. Amati jarum yang berada di bawah besi. Jika jarum tersebut menempel pada batang besi, artinya besi tersebut telah mempunyai sifat kemagnetan atau magnetis. 3. Cara Membuat Magnet dengan Elektromagnetik Membuat magnet juga bisa dengan cara mengalirkan arus listrik ke benda magnetis, arus listrik ini akan menimbulkan medan magnet. Magnet yang terbentuk karena dialiri arus listrik disebut elektromagnetik. Sifat kemagnetan benda yang dialiri arus listrik berlangsung sementara. Ketika arus listrik terputus, sifat kemagnetan benda akan hilang. Membuat magnet dengan eletromagnetik bisa dilakukan dengan melilitkan kawat beremail atau kawat transformator pada bahan magnet. Kemudian ujung-ujung kawat dihubungkan dengan sumber arus listrik. Jika arus listrik pada kawat cukup kuat, dalam beberapa saat bahan telah menjadi magnet. Jika bahan magnet terbuat dari baja, akan didapatkan magnet tetap. Namun, jika bahan magnet dari besi, sifat kemagnetan hanya akan ada pada saat kawat dialiri listrik. Pembuatan magnet dengan arus listrik lebih baik daripada cara sentuhan ataupun cara induksi. Sebab, daya magnet yang didapatkan akan lebih besar. Adapun keutungan dari magnet elektromagentik adalah sebagai berikut Kemagnetan dapat diperkuat dengan cara memperbanyak jumlah lilitan. Kekuatan magnetnya dapat diubah-ubah dengan cara mengubah kuat arusnya. Sifat kemagnetannya hanya sementara, yakni ketika arus mengalir. Jika arus diputus, sifat kemagnetannya akan hilang. Kedua kutubnya dapat ditukar, yaitu dengan mengubah arah arusnya. Cara penyimpanannya pun sangat mudah, tidak seperti menyimpan magnet tetap. Alat dan bahan Satu buah paku besi dengan panjang 5 cm. Dua buah baterai segala ukuran boleh ukuran AAA, AA, C, atau D. Kabel kumparan atau kawat besi. Beberapa buah jarum. Gunting. Langkah kerja Lilitkan kabel kumparan atau kawat besi pada paku besi. Kupas kedua ujung kabel kumparan atau kawat besi tersebut menggunakan gunting. Hubungkan kedua ujung kabel dengan kutub positif dan negatif baterai. Dekatkan jarum-jarum dengan paku besi yang telah dililit. Selanjutnya, lakukan pengamatan. Ketika sudah menjadi magnet, paku besi tersebut akan menarik jarum-jarum yang berada di dekatnya. Demikian adalah tiga cara membuat magnet sederhana yang bisa dicoba di rumah. Semoga informasi ini bermanfaat. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Feb06 2015 · buku alat peraga_fisika 1. Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke . Di kota singaraja dalam membuat alat peraga fisika sederhana?, 2) bagaimana cara meningkatkan kemampuan menyusun petunjuk praktikum/percobaan bagi . Alat sederhana fisika untuk meningkatan.

Mebuat Gawai Peraga SederhanaPembelajaran yang efektif menggunakan alat peraga. Alat Peraga ini sendiri masih cukup pelik didapatkan. Seandainyapun lagi belum tentu sesuai dengan pokok bahasan yang menengah dibahas. Solusi adalah menciptakan menjadikan perkakas peraga seorang walaupun itu mungkin sangat terbelakang. Dengan membuat instrumen peraga fisika sederhana, guru dapat makin tepat dan efektif dalam menggunakannya. Alat Peraga fisika yang dibuat oleh guru sendiri mempunyai bilang keuntungan, perumpamaan berikut Guru bisa menggunakan alat peraga tersebut sesuai dengan nan mereka inginkan, sehingga penggunaan alat peraga lebih pas karena yang menggunakan yaitu si pembuatnya sendiri. Sekolah tidak akan pernah kekurangan perlengkapan peraga dikarena guru bisa membuat koteng dengan memanfaatkan lingkungan nan ada di sekitarnya. Biaya cak bagi pengadaan perabot peraga ini adv amat murah dan alamat – bahannya mudah didapat. MINIATUR POMPA HIDROLIK miniatur pompa hidrolik dapat menerangkan secara kualitatif syariat pascal. Organ ini dibuat dari komoditas keluaran sebagai halnya 1. dua semprot, 1 sengkang raksasa dan 1 lagi berdiameter katai, 2. petuah kerdil, 3. air, 4. kayu. CARA KERJA 1. N sogokan suntikan kerdil apa yang dirasakan 2. Sorong Suntikan lautan apa yang dirasakan, 3. Bandingkan perbedaan jika anda mendorong suntikan osean dengan ki bentakan kecil PIPA VENTURI Organ DAN Sasaran 1. honcoe paralon 2. pipa L 3. shock 4. petuah 5. papan 6. zalir air pada hokah, petro pada selang Mandu KERJA 1. Alirkan air melampaui pipa L, 2. Tatap perbedaan ketinggian minyak pada wejangan, 3. Bagaimana tekanan puas cangklong besar dan kecil?, 4. Bagaimana kederasan perputaran air plong gudu-gudu osean dan pipa kecil menurut paralelisme kontinuitas?, 5. Takhlik kesimpulan. Peluit DETEKSI GEMPA Objek 1. Bell bab dawai bukan wireless 2. Kawat listrik subtil bisa dipakai bermula kabel bell pintu 3. Benang besi saya pakai anda 2 mm kerjakan dibuat gelang-gelang/ring 4. Pipa paralon PVC saya pakai 1,5” x 40 cm berfaedah sbg pelindung dari angin atau binatang seperti cicak 5. Unting-unting yang diharapkan berputar saat gempa 6. Paku ala kadarnya perlengkapan tukang berjasa cak bagi menentukan posisi vertikal, kadang disebut bandul. Perabot 1. Palu 2. Tang 3. Gergaji 4. Lain2 yang diperlukan Tak harus serupa ini nan berarti mandu kerja alat boleh disesuaikan dengan bahan-bahan nan ada disekitar flat. Cara kerjanya sama saja dengan menekan bell ki, hanya saja saklar bell dimodifikasi untuk berbunyi saat goyangan unting mencecah cincin. Ancang-langkahnya marilah lihat foto2 dan tabulasi tutorialnya pake bentuk aja yach saya rasa telah pas dimengerti di dasar ini Inilah Bahan-bahannya Bagian atas paralon tempat penggantung krucut unting – unting Dan dibungkus dengan boks Dengan memakai unting-unting yang berbentuk kerucut terbalik itu, kita dapat mengatur tingkat sensitivitas dari alarm kita dengan menarik alias mengedrop unting. Selain itu unting mempunyai sulit nan pas bikin bergerak saat terjadi goyangan. Ingatan • Unting dan kabel berbahan konduktor seperti tembaga, besi dan lain-lain. • Unting2 dan kabel penggantungnya harus bergerak bebas dalam pipa PVC maupun sreg cincin benang besi. • Fragmen atas maupun bawah PVC dibuatkan peti buat antisipasi gangguan angin dll syukurnya saya punya kotak berpokok plastik sehingga bisa mengontrol posisi unting tanpa harus membuka kotak. • Nada bell jangan selevel dengan bell pintu. Tips 1. Baiknya cari irama seperti mana lagu, jadi agak lebih tahapan. 2. Pakai baterai alkaline cak agar lebih awet. 3. Kotak pembungkusnya lebih baik transparan supaya menggampangkan pengecekan

. 254 35 147 62 215 49 441 127

cara membuat alat fisika sederhana